Cerita Saat Datangnya Banjir Bandang Terjang SMPN 3 Saguling, Seorang Guru Sempat Terjebak
Sri Handayani, seorang guru SMPN 3 Saguling, KBB masih ingat betul detik-detik banjir bandang bercampur lumpur yang menerjang sekolahnya
"Sekolah ini yang paling parah. Kalau rumah-rumah sudah ditangani sama warga," kata Aan.
Puluhan rumah diterjang lumpur
Sebelumnya diberitakan sejumlah rumah dan jalan di Desa Cikande, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang banjir bandang hingga dipenuhi lumpur setelah turun hujan deras, pada Sabtu (6/11/2021) sore.
Akibat banjir bandang tersebut warga setempat harus berjibaku membersihkan lumpur yang masuk rumah mereka karena alat rumah tangga seperti kursi dan lemari turut terendam lumpur.
Kepala Desa Cikande, Ruhiyat mengatakan, akibat banjir bandang itu, sebanyak 45 rumah warga terendam banjir bercampur dengan lumpur sehingga untuk saat ini mereka harus berjibaku membersihkan material lumpur.
"Bahkan satu unit rumah jebol setelah dihantam air dan lumpur. Total rumah yang kena air kurang lebih ada 45 rumah," ujarnya di lokasi kejadian, Minggu (7/11/2021).
Warga setempat Sumardi (51), mengatakan akibat banjir bandang itu toko miliknya turut terendam hingga menyebabkan pupuk subsidi terendam hingga tidak bisa dijual lagi.
"Kalau saya ada 7 kwintal pupuk subsidi gak bisa diselamatkan karena kemarin air banjirnya kan datang tiba-tiba," kata Sumardi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan, banjir disertai lumpur itu menerjang tiga RW yakni 08 ,07, dan 06 di Kampung Cileueur.
"Banjir bandang disertai lumpur akibat hujan dengan intensitas yang tinggi serta kurang memadainya saluran drainase yang ada," ucapnya.
Selain merendam rumah, kata Duddy, banjir bandang disertai lumpur itu mengakibatkan tertutupnya badan Jalan Kabupaten arah Purabaya Saguling sepanjang lebih kurang 500 meter dengan ketebalan lumpur mencapai 10-20 sentimeter.
"Saat ini jalan di tutup sementara bagi kendaraan roda empat dan dua. Petugas BPBD, Damkar, bersama unsur Muspika, aparat desa dan warga bergotong royong membersihan lumpur yg menutupi badan jalan," kata Duddy.
Duddy mengatakan, pembersihan material lumpur juga harus menggunakan alat berat yang diturunkan dari Kotabaru Parahyangan untuk melakukan pembersihan lanjutan yang masih tersisa sekitar 20 persen lagi.
"Sekarang kendaraan roda dua sudah bisa melintas, kita akan maksimalkan, mudah-mudahan, siang ini bisa terbuka, terutama untuk kendaraan roda empat," katanya.
Baca juga: Nenden Mulyani Ceritakan Detik-detik Mencekam saat Rumahnya Hancur Dihantam Banjir Bandang di Garut
Baca juga: Banjir Rob Kembali Landa Pesisir Indramayu, Ribuan Rumah Warga Terendam Banjir, Ketinggiannya Segini
Baca juga: Kebakaran Maut di Riau, Seorang Ibu Bersama 3 Anaknya Ditemukan Meninggal dengan Posisi Mengharukan