Sambut Hari Wayang Nasional, Pelajar di Majalengka Buat dan Pentaskan Wayang Paralon
Menyambut momen Hari Wayang Nasional pada 7 November 2021 nanti, ada cara unik yang dilakukan oleh para pelajar di Kabupaten Majalengka.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Menyambut momen Hari Wayang Nasional pada 7 November 2021 nanti, ada cara unik yang dilakukan oleh para pelajar di Kabupaten Majalengka.
Mereka membuat wayang dengan menggunakan bahan paralon.
Setelah berhasil dibuat, wayang-wayang itu dipentaskan dengan tujuan melestarikan warisan budaya dunia itu.
Mereka lah para pelajar SMP Negeri 1 Majalengka.
Pantauan Tribun di lokasi, para pelajar yang terdiri dari perwakilan kelas 7,8 maupun 9 ini berkumpul di lapangan sekolah.
Para pelajar tersebut ingin menyaksikan pagelaran wayang yang didalangi oleh dua orang guru.
Sebelum menyaksikan pentas wayang, sejumlah siswa terlebih dulu membuat wayang berbahan dasar paralon.
Paralon yang telah dibakar itu dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan karakter wayang yang akan ditampilkan.
Maya Berlin, guru kesenian SMP Negeri 1 Majalengka menjelaskan, pembuatan wayang paralon dan pagelaran tersebut telah dipersiapkan matang-matang hampir 1 bulan yang lalu.
Adapun, tema pagelaran wayang paralon sendiri adalah mengangkat kisah Ramayana.
"Persiapan sudah 1 bulan untuk menyambut hari wayang nasional. Kami melibatkan siswa untuk pembuatan wayang dari paralon ini," kata Berlin saat diwawancarai di lokasi, Jumat (5/11/2021).
Dalam gelaran pagelaran tersebut, Maya mengambil tema Ramayana.
Tujuannya, mengenalkan pelajaran cerita dari Rama Sinta.
"Pagelaran tadi temanya Ramayana, ini sengaja diambil sebagai bahan pembelajaran yang mungkin mereka (siswa) tidak tahu cerita Rama Sinta itu. Makanya ini sebagai edukasi wayang ini," ucapnya.
Berlin juga menyampaikan, ada maksud dan tujuan mengajak siswa siswi SMP Negeri 1 Majalengka dalam proses pembuatan wayang paralon.
Yakni, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap wayang.
"Yang ingin disampaikan saya ingin mengajak anak didik agar ingat dan melestarikan seni wayang dan berinovasi dengan media yang ada untuk pembuatan wayang," jelas dia.
Adapun proses pembuatan wayang paralon sendiri diawali dengan membakar paralon yang telah dibelah.
Setelah dibakar, paralon yang sudah memiliki motif pecah-pecah itu langsung dibentuk dengan pola karakter wayang.
Ditempat yang sama, Kepala SMP Negeri 1 Majalengka Nina Nurul Hidayati menambahkan, setiap tahun pagelaran wayang rutin digelar di sekolah.
Ia berharap dengan adanya pagelaran ini siswa siswinya bisa ikut andil dalam melestarikan warisan budaya asli Indonesia itu.
"Tiap tahun selalu menggelar pagelaran wayang dari limbah. Tahun lalu dari sampah plastik tahun ini dari paralon."
"Wayang ini dibuat oleh siswa sehingga mereka bisa berkreasi dan ikut melestarikan budaya Indonesia ini," kata Nina.