Harga Kubis Saat Musim Panen di Kuningan Anjlok, Bos Sayur Tetap Pekerjakan Karyawan
Memasuki musim panen yang bertepatan dengan hujan di Kuningan, komoditas sayuran di daerah mengalami kelebihan barang, Hal itu membuat satuan harga ju
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Memasuki musim panen yang bertepatan dengan hujan di Kuningan, komoditas sayuran di daerah mengalami kelebihan barang, Hal itu membuat satuan harga jual anjlok.
"Untuk harga kubis sekarang Rp 3 ribu oer kilogramnya. Harga jual itu jelas anjlok dari ketentuan harga jual sebelumnya sebesar Rp 6 ribu," ungkap H Udin Kusnedi sekaligus Bos Sayur di Kuningan saat ditemui di lokasi pengepakan kubis, yang terletak di Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat, Jum'at (5/11/2021).
Udin Kusnedi yang akrab disapa Jiud, mengatakan, hasil panen kubis ini memang didapat dari lahan pertanian di Kuningan.
Kemudian, kebutuhan ini untuk konsumen di luar daearah. "Kubis yang kita kemas dengan memperkerjakan emak - emak dan para warga sekitar, untuk kebutuhan pasar di Ibukota Jakarta, serta kota besar lainnya," katanya.
Baca juga: Kisah Kaum Ibu Rancakalong di Masa Pandemi, Olah Pekarangan Jadi Sayuran Siap Jual
Alasan kubis dilakukan pengemasan itu, salah satu upaya dalam menjaga kualitas dan kondisi kubis itu lebih segar.
"Ya kemasan kubis dengan kertas itu agar kualitas tetap bagus. Kebetulan untuk jumlah pengiriman sekarang sekitar 7 ribu kilogram," ujarnya.
Dalam memperkerjakan Emak - emak dan warga, kata dia merupakan usaha dalam membantu masyarakat di tengah kesulitan terdampak Covid-19. Walau harga turun, ia tetap mempekerjakan emak-emak itu.
"Ya kehadiran para pekerja disini. Satu sama lain saling bantu dalam memenuhui hajat kebutuhan keluarga. Apalagi mayoritas kerja di kami itu sudah berumah tangga semua," ungkapnya. (*)