Liga Italia

Ditinggal Cristiano Ronaldo, Juventus Jadi Bapuk, 11 Pemain Kini Ampas Semua, Keok, Draw, Keok, Draw

Hingga giornata ke-11, pasukan Massimiliano Allegri masih terdampar di peringkat 9 pada klasemen sementara Serie A.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
MARCO BERTORELLO/AFP
Bek Juventus Italia Leonardo Bonucci (kanan) bereaksi saat para pemain Fiorentina merayakan (Belakang L) setelah Juventus mencetak gol bunuh diri dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus vs Fiorentina pada 22 Desember 2020 di stadion Juventus di Turin. 

TRIBUNCIREBON.COM - Juventus harus melakukan perubahan jika tak ingin menjelma jadi tim medioker di akhir musim, sepeninggal Cristiano Ronaldo.

Kondisi pelik sedang dialami Juventus di awal musim Liga Italia.

Hingga giornata ke-11, pasukan Massimiliano Allegri masih terdampar di peringkat 9 pada klasemen sementara Serie A.

Adapun Juventus mengoleksi 15 poin atau kurang dari separuh raihan dua tim teratas, Napoli dan AC Milan (31).
Allegri tak malu mengakui status Bianconeri saat ini adalah tim papan tengah.

"Kata-kata tidak lagi berguna sekarang. Kami hanya harus bekerja. Kami mesti mengambil tanggung jawab dan menerima kenyataan," ucapnya.

"Kami berada dalam situasi sangat buruk di klasemen. Hanya 15 poin, itulah realitasnya," tutur eks juru latih AC Milan.

Juventus kelihatan mulai merindukan sosok bomber tajam selepas ditinggal Cristiano Ronaldo.

Nasib buruk akibat ketiadaan mesin gol mumpuni tak bisa lagi disembunyikan.

Dalam 11 partai awal, Juve hanya sanggup menceploskan 15 gol, setara dengan jumlah kemasukannya.

Angka produksi gol itu bahkan kalah tajam dari tim sekelas Empoli (16 gol), yang memiliki poin sama dan cuma terpaut satu posisi di bawah Paulo Dybala dkk.

Pemain tersubur Juventus awal musim ini di Liga Italia, Dybala, baru mencetak 3 gol atau sepertiga dari catatan top scorer sementara, Ciro Immobile.

Bukan cuma ihwal ketajaman, pertahanan yang digalang Leonardo Bonucci dkk juga lagi disorot tajam.

Dua pertandingan terakhir berujung kekalahan dari Sassuolo dan Verona, di mana gawang Si Nyonya Tua total dibobol 4 kali.

Menurut catatan Opta yang dikutip BolaSport.com, ini pertama kalinya Juventus menderita 15 gol dari 11 partai perdana Serie A sejak 1961-1962.

Dengan memiliki rapor defensif amat rapuh, Allegri tentu tak mau skuadnya benar-benar mengalami nasib sebagai tim medioker di klasemen akhir seperti Juventus 60 tahun silam.

Di Liga Italia 1961-1962, Omar Sivori dkk finis pada peringkat ke-12 atau 4 tingkat saja di atas zona degradasi.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved