Kasus Kiai di Kuningan Dilempar Warga ODGJ, Keluarga Pelaku Ungkap Begini
Mengenai pemukulan yang dilakukan Sobari terhadap Kiai Jaenal Aripin selaku Ketua MWC NU Mandirancan, saat itu penyakit Sobari sedang kambuh.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Keluarga pelaku pelemparan batu terhadap Kiai Jaenal Aripin mengaku sangat prihatin atas peristiwa pelemparan batu tersebut.
"Ya tindakan Sobari (pelaku pelempar batu) memang benar itu saudara kami. Kami mohon maaf atas tindakan terjadi," ungkap Nasirudin di sela mediasi dengan korban pelemparan batu tersebut, Jum'at (29/10/2021).
Nasrudin mengatakan bahwa Sobari benar mengalami gangguan kejiwaan sudah sejak lama.
"Kami sebagai keluarga sudah berikhtiar mengobati saudara Sobari ke Rumah Sakit Jiwa di Bogor pada Tahun 2016 dan ikhtiar-ikhtiar lainya sampai akhirnya kedua orang tua kami meninggal," katanya.
Baca juga: Konflik Internal di Pesantren Al-Ibrohimi, Gus Shofi Anak Kiai Ditonjok Paman di Depan Banyak Orang
Baca juga: Gagal Bertemu KH Muhyidin, Pemuda di Sumedang Malah Tantang Kiyai Berkelahi, Kini Ditangkap Polisi
Mengenai pemukulan yang dilakukan Sobari terhadap Kiai Jaenal Aripin selaku Ketua MWC NU Mandirancan, saat itu penyakit Sobari sedang kambuh.
"Agar tidak terjadi kejadian serupa yang membahayakan jiwa terhadap masyarakat lain, kami memohon kiranya Pemerintah Daerah dapat mengambil langkah penanganan dan membantu penyelesaian masalah saudara kami (Sobari) ini sampai tuntas," katanya.
Alasan ini jelas atas segala keterbatasan dan karena tidak ada yang merawat maka akan dilaksanakan penyerahan kepada pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial untuk menangani penyembuhan Sobari.
"Kami akan serahkan Sobari ke Dinsos san kami lakukan permohonan maaf kepada semua pihak atas kejadian ini dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami," katanya.
Diketahui sebelumnya, Ketua MWCNU (Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) Mandirancan, Kiyai Jaenal Aripin mengaku korban pelemparan batu oleh orang yang dikenalnya.
"Iya kepala saya bocor di lempar batu insiden pada Jum'at, 22 Oktober 2021 lalu saat korban usai menghadiri upacara Hari Santri Nasional (HSN) tingkat kecamatan Mandirancan," kata Jaenal saat dihubungi telepon selulernya, Rabu (27/10/2021).
Dia mengatakan, kejadian itu bermula seusai mengikuti upacara HSN pekan lalu, dan mendapat laporan dari warga bahwa ada ribut-ribut di sekitar tetangganya.
Lalu korban pun menghampirinya. Rupanya pelaku, yang diketahui bernama Sobari, sedang marah-marah tidak karuan.
"Tadi pas melerai untuk menenangkan pelaku saya tiba-tiba dilempar batu tepat ke kepala saya, hingga berdarah dan saya ke Puskesmas Linggarjati untuk diobati," katanya.
Sementara Kapolsek Mandirancan, Iptu Junaedi, saat di konfirmasi mengatakan bahwa pelaku diketahui memiliki gangguan kejiwaan.
"Namun dugaan gangguan jiwa yang dialami pelaku tidak permanen, karena dalam beberapa kesempatan pelaku sering bisa diajak komunikasi dan sering pergi ke masjid juga," ujar Kapolsek Mandirancan seraya menambahkan bahwa pelaku masih ada kaitan saudara dengan korban tadi. "Kuat dugaan karena lapar dan tidak ada perhatian dari keluarganya," imbuhannya. (*)