Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Saksi Kasus Subang Lihat Alphard Ada yang Nyetir, Tak Tahu Berisi Jenazah Tuti & Amalia Bertumpuk
Hal itu membuat sebagian masyarakat menjadi penasaran, tak terkecuali masyarakat di Kabupaten Subang itu sendiri.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Saksi mata yang melihat mobil alphard sedang terparkir mengaku tidak melihat supir dari mobil Alphard itu sendiri.
Mobil Alphard tersebut merupakan tempat ditemukannya kedua mayat perempuan yang menjadi korban perampasan nyawa di Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 lalu.
Saksi tersebut mengungkapkan, kaca pada bagian supir dari mobil Alphard itu tidak terbuka dengan sepenuhnya dan hanya terbuka sedikit.
"Saya gak melihat, gak fokus kesitu juga cuman saya ngeliat kebuka sedikit saja, abis itu saya ngalihkan lagi pandangan," ucap saksi mata yang enggan disebutkan identitas itu saat diwawancara Tribun, Selasa (26/10/2021).
Sebelumnya, saksi yang sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian itu, mengatakan, tepat pada pukul 06.30 WIB di hari kejadian melihat mobil Alphard parkir dengan cara mundur dari TKP menuju ke arah jalan raya.
"Mobil Alphardnya lagi mundur dari atas ke arah jalan raya terus kan ngalangin mobil angkotnya, abis itu saya fokus lagi main hp," ungkapnya.
Sebelumnya, pada 18 Agustus 2021 warga dari Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang dihebohkan dengan penemuan mayat dua perempuan yang ditumpuk didalam bagasi mobil mewah jenis Alphard.
Keduanya tak lain yaitu seorang ibu bernama Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23). Pihak kepolisian meyakini bahwa keduanya merupakan korban dari perampasan nyawa.
Sementara itu, sudah berjalan 70 hari kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengungkap kasus yang sudah menjadi bahan perbincangan di masyarakat.
Sejauh ini, sudah 54 saksi dalam pengungkapan kasus sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Warga greget
Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, yang terjadi pada 18 Agustus 2021, terus menyita perhatian publik sampai dengan saat ini.
Pasalnya, sudah berjalan 70 hari kasus tersebut masih belum terungkap siapa dalang di balik perbuatan yang dinilai sangat keji tersebut.
Hal itu membuat sebagian masyarakat menjadi penasaran, tak terkecuali masyarakat di Kabupaten Subang itu sendiri.