Gibran Si Anak Guntur
Gibran Telah Berdamai dengan Rasa Takutnya, Kini Berani Mendekat ke Gunung Guntur Usai Hilang 6 Hari
Saat ini Gibran untuk pertama kalinya kembali mendekati kawasan Gunung Guntur, ia mengatakan dirinya sudah berdamai dengan ketakutan itu.
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Sempat hilang di Gunung Guntur Garut selama enam hari membuat Gibran sempat trauma saat melihat gunung.
Ia sempat tidak berani mendekati kawasan Gunung Guntur bahkan untuk melihatnya sekali pun.
Setelah menjalani trauma healing, ia pun mulai berani melihat dan mendekati kawasan tersebut.
Saat ini Gibran untuk pertama kalinya kembali mendekati kawasan Gunung Guntur, ia mengatakan dirinya sudah berdamai dengan ketakutan itu.
"Sudah tidak takut, ya sudah berdamai, kalo dulu awal-awal liat gunung masih takut," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Cilopang, kawasan kaki Gunung Guntur.

Ia menjelaskan saat ini dirinya telah melakukan pendakian ke bukit-bukit kecil di Garut, hal tersebut ia lakukan sebagai proses trauma healing.
Menurutnya saat ini ia telah siap untuk mendaki kembali Gunung Guntur.
"Saya sudah siap, nanti jika ada kesempatan lagi saya akan naik lagi ke sana," ucapnya.
"Saat ini gimana izin dari orang tua aja, soalnya harus ditemenin," sambungnya.
Kegiatan Gibran saat ini ia kembali fokus sekolah dan menjadi selebritis di lingkungannya.
Bahkan hingga saat ini ia banyak mengikuti undangan diwawancarai Youtuber untuk berbagi kisah.
Baca juga: Hilang 6 Hari di Gunung Guntur, Gibran Mengaku Bertemu Kalong Wewe Ditawari Menikah dengan Ratu
Sejak pengalaman besar yang terjadi padanya, Gibran banyak dikenal orang, ia mengaku sering diajak foto bareng jika bertemu orang lain.
"Pas datang ke sekolah juga teman-teman banyak yang nyamperin banyak yang minta foto juga," ucapnya.(*)
Mengaku Bertemu Kalong Wewe Ditawari Menikah
Pernah hilang di Gunung Guntur selama enam hari, sosok Muhammad Gibran Arrasyid (13) hingga kini masih jadi perbincangan.
Bagaimana tidak, ia berhasil ditemukan dengan selamat.
Selama ia hilang banyak kisah yang ia ceritakan salah satunya ia selama enam hari itu ditemani sosok putih.
Kini kisah lain ia ungkapkan selama berada di Gunung Guntur seorang diri. Gibran mengaku ada sosok perempuan yang ia sebut sebagai Kalong Wewe.
Kalong Wewe tersebut menawarkannya untuk menikah dengan ratu namun Gibran menolak tawaran itu.
Baca juga: Gibran Hilang 6 Hari di Gunung Guntur dan Tersesat, Dengar Adzan dan Diajak Shalat oleh Sosok Ini
Baca juga: Tanggapan Psikolog soal Gibran yang Sempat Hilang 6 Hari di Gunung Guntur Ungkap Pengalaman Mistis
"Kalong Wewe itu nawarin menikah dengan ratu di Gunung Guntur, tapi saya nolak, tidak mau," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Rabu (27/10/2021) di kawasan Cilopang Kaki Gunung Guntur.
Penolakan tersebut menurutnya membuat sosok Kalong Wewe itu marah hingga mengancam Gibran tidak akan pernah bisa pulang.
Namun Gibran membuat kesepakatan dengan Kalong Wewe tersebut.
"Kesepakatannya kalo saya dalam waktu seminggu tidak ditemukan oleh warga saya akan jadi muridnya, menikahi ratu di sana," ungkapnya.
Saat itu menurutnya ia sudah sadar bahwa dirinya berada di dunia lain sehingga ia berkeinginan untuk segera pulang.
Waktu berlalu kemudian Gibran berhasil ditemukan oleh seorang yang bernama Ade Leji seorang yang dikenal sebagai seorang ahli hikmah asal kaki Gunung Guntur.
Ia menjelaskan di luar sana banyak yang keliru mengenai ceritanya yang di angkat ke media, hal tersebut disayangkan olehnya.
"Sebenarnya saya sadar selama hilang, saya sadar, jadi kalo disebutkan saya ditemukan tiba-tiba muncul itu salah, saya udah dengar teriakan orang yang pertama kali menemukan saya," ucapnya.
Namun Gibran mengakui bahwa peristiwa tidak terjadinya malam hari saat dirinya berada Gunung Guntur adalah benar.
"Termasuk bertemu dengan beberapa sosok yang tidak sepenuhnya saya bisa gambarkan lewat omongan," ucapnya.
Menurutnya peristiwa besar itu menurutnya sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa yang ia alami.
Orang tua Gibran, Alam Surahman mengatakan peristiwa hilangnya Gibran beberapa waktu lalu membuat pihaknya memiliki tanggung jawab besar terhadap pelestarian alam.
"Kejadian ini merupakan kejadian yang membuat kami lebih sadar dan lebih bergairah untuk melestarikan alam," ucapnya.
Ia menjelaskan saat ini Gibran dibentuk menjadi pribadi yang lebih perhatian terhadap alam seperti kampanye tanam pohon untuk para pendaki di Gunung yang berada di Garut.
"Kampanye itu telah kami siapkan, kedepannya membangun prospek yang potensial untuk melestarikan gunung, jadi gunung di Garut bisa jadi daya tarik yang luar biasa, sehingga kehidupan masyarakat di sekitar gunung tersebut terbantu ekonominya," ungkapnya. (*)