Empat Jalur Menuju Kawasan Objek Wisata Lembang Rawan Longsor, Wisatawan Harus Waspada
empat jalur alternatif menuju objek wisata Lembang masuk kategori rawan longsor saat memasuki musim huja
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan, empat jalur alternatif menuju objek wisata Lembang masuk kategori rawan longsor saat memasuki musim hujan.
Atas hal tersebut, wisatawan yang hendak berlibur ke kawasan wisata Lembang, diminta untuk berhati-hati mengingat saat ini wilayah Bandung Raya, termasuk KBB tengah berada di tengah cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo, mengatakan, jalur alternatif yang masuk kategori rawan longsor tersebut mulai dari sepanjang Jalan Cisarua, Parongpong, Maribaya, hingga daerah Cikole.
Baca juga: BESOK, Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ini Sejarah, Link Twibbon serta Tema dan Logonya Tahun 2021
Baca juga: Gol Geledek Febri Hariyadi ke Gawang PSIS Dapat Pujian Langsung dari Kepala Pelatih Persib Bandung
"Kita tahu akses jalan alternatif ke wilayah utara (Lembang) itu rawan longsor. Kita sudah ingatkan wisatawan supaya waspada saat lewat jalur itu," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (27/10/2021).
Bahkan, kata Duddy, untuk dua titik jalur alternatif itu saat ini sudah longsor, yaitu dekat di Curug Cimahi dan Cihanjuang Rahayu yang hingga saat ini masih belum diperbaiki.
"Kita sudah ajukan ke provinsi dan Bina Marga KBB untuk diperbaiki, tapi perbaikannya belum terealisasi. Jadi kita pasang rambu-rambu untuk berhati-hati dan tidak digunakan dua ruas jalan," kata Duddy.
Atas hal tersebut, pihaknya meminta agar wisatawan tidak memaksakan untuk melintasi jalur alternatif menuju Lembang dan lebih baik melintasi jalur arteri yang kondisinya masih aman
"Apalagi kendaraan-kendaraan besar dilarang melintas ke situ. Jadi hanya boleh untuk kendaraan kecil," ucapnya.
Selain itu pihaknya juga meminta wisatawan berhati-hati saat berada di objek wisata terutama yang berada di tengah area hutan pinus.
Hal itu karena saat hujan deras disertai angin terjadi, potensi dahan patah hingga pohon tumbang mengintai wisatawan.
Baca juga: Ternyata Maling di Garut Ini 2 Kali Kepergok Mencuri hingga Warga Geram dan Main Hakim Sendiri
Terkait hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan pengelola wisata di Lembang untuk bisa memantau dan meminimalisir pohon tumbang yang mengancam wisatawan.
"Itu supaya melakukan pembenahan seperti memotong ranting yang rawan patah dan mengarahkan wisatawan tak beraktivitas di alam saat hujan deras," kata Duddy.