Kapolres Nunukan Ngamuk Diduga Gara-gara Wajahnya Tak Muncul Saat Zoom Meeting dengan Mabes Polri
Kasus ini bermula diduga Kapolres Nunukan AKBP SA kesal lantaran wajahnya tak muncul saat menghadiri Zoom Meeting dengan Mabes Polri.
TRIBUNCIREBON.COM - Video viral Kapolres Nunukan AKBP SA melakukan penganiayaan kepada seorang anggotanya berbuntut panjang.
Kasus ini bermula diduga Kapolres Nunukan AKBP SA kesal lantaran wajahnya tak muncul saat menghadiri meeting Zoom dengan Mabes Polri.
Korban diketahui berinisial SL, merupakan anggota Polri berpangkat Brigadir.
Dalam video yang beredar di media sosial, SL tampak menjadi bulan-bulanan Kapolres Nunukan AKBP SA.
Dalam video berdurasi 45 detik, mulanya memperlihatkan seorang wanita tampak sedang menggeser meja yang di atasnya ada nasi tumpeng.
Melihat wanita yang tampak kesusahan tersebut, Brigadir SL yang tengah berdiri itu kemudian membantunya.
Saat tengah membantu menggeser meja, SL tampak merogoh saku celana sebelah kanannya yang diduga handphonenya bergetar.
Tak lama kemudian, datang seorang pria yang diduga Kapolres Nunukan AKBP SA langsung menendang bagian kaki paha SL.
Tak hanya di situ, AKBP SA juga melayangkan bogem ke area wajah korban hingga terjatuh.
Kemudian, datang seorang wanita yang diduga istri dari AKBP SA untuk menarik mundur.
Ia pun tampak memegang tangan suaminya, yang mengisyaratkan untuk menyudahi hal tersebut dan manarik keluar suaminya itu.
Brigadir SL disebut menjadi bulan-bulanan Kapolres Nunukan, lantaran abai menjalankan tugasnya sebagai bagian TIK dalam kegiatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB).
Peristiwa tersebut tersebut terjadi di Aula Polres Nunukan pada Kamis (21/10/2021) lalu pukul 12.32 WITA.
Diduga, peristiwa penganiayaan itu terjadi karena AKBP SA kesal pada saat zoom meeting dengan Mabes Polri gambar dirinya tidak muncul.
Karena itu, AKBP SA meluapkan kesesalannya kepada Brigadir SL yang bertugas pada bidang TIK Polres Nunukan.
Melansir dari TribunKaltim.co, Brigadir SL diketahui tidak ada di tempat saat terjadinya gangguan sinyal dan jaringan pada acara HKGB melalui zoom meeting.
Sehingga, hal itu memicu emosi Kapolres Nunukan AKBP SA, dan diluapkan dengan pemukulan yang terekam pada CCTV Aula Polres Nunukan.
Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat menyebut kejadian tersebut berawal dari gangguan sinyal dan jaringan.
"Menurut keterangan Kapolres Nunukan hal itu dipicu oleh yang bersangkutan meninggalkan tempat dan sulit dihubungi saat terjadi gangguan sinyal dan jaringan," kata Rachmat melalui rilis resminya, Selasa (26/10/2021), seperti dikutip dari TribunKaltim.co.
Brigadir SL kemudian diduga mengambil rekaman CCTV tersebut dan memviralkannya di media sosial.
Baca juga: Kapolres Nunukan AKBP SA Diduga Pukul dan Tendang Anggota, Propam Turun Tangan Lakukan Pemeriksaan
Jabatan AKBP SA Dinonaktifkan
Kapolres Nunukan, AKBP SA telah dinonaktifkan dari jabatannya setelah videonya bogem dan tending seorang anggotanya viral di media sosial.
Pencopotan jabatan itu tertuang dalam surat perintah bernomor Sprint/952/X/KEP/2021.
Selama pemeriksaan, Kapolres Nunukan sementara akan dinonaktifkan dahulu melalui SKEP Kapolda Kaltara," kata Budi Rachmat, dilansir dari Kompas.com Selasa (26/10/2021).
Kapolda Kaltara juga membatalkan mutasi terhadap Brigadir SL, polisi yang dipukul AKBP SA.
Setelah memukul SL, AKBP SA memutasinya dari jabatan Polres Nunukan ke Polsek Krayan Selatan.
"Surat telegram mutasi Brigadir SL Nomor ST/30/X/2021 tanggal 25 Oktober 2021 dimana yang bersangkutan mutasi dari TIK Polres Nunukan ke Polsek Krayan Selatan yang ditanda tangani Kapolres Nunukan atas perintah Kapolda Kaltara dibatalkan," imbuhnya.
Saat ini, AKBP SA dan Brigadir SL menjalani pemeriksaan di Bid Propam Polda Kaltara.
"AKBP SA akan dimintai keterangan terkait insiden pemukulan yang menjadi viral tersebut, sementara Brigpol SL akan dimintai pertanggungjawaban karena menyebarkan rekaman CCTV di grup WhatsApp TIK Polda Kaltara dan grup Letting Bintara," jelas Budi Rachmat.
Baca juga: Betapa Kejamnya Kapolres Nunukan, Anak Buah yang Membantunya Malah Dihajar Cuma Gara-gara Hal Sepele
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)