PENGAKUAN Pelaku yang Rampok dan Sekap Keluarga Bos Elpiji di Padang: Ayah Saya Dianiaya
Akibat perampokan itu, tak hanya harta benda yang ludes, nyawa istri bos elpiji itu pun melayang.
"Pelaku G dan IAR sakit hati kepada korban karena sudah menganiaya ayahnya yang bernama K dengan cara mencekiknya," katanya.
Pelaku G dan IAR pun melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau dan balok kayu.
"Akibatnya korban mengalami luka memar hingga pingsan. Selain itu ada luka lecet pada pergelangan tangan, siku tangan kanan dan kirinya," katanya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, polisi kemudian bergerak untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian berhasil mendapatkan identitas dan keberadaan pelaku.
"Awalnya didapati pelaku bernama G (28) sedang membawa truk tangki BBM Pertamina, setelah itu dilakukan interogasi," katanya.
Hasil pengembangan, diamankan adiknya bernama IAR (19) dan orang tua laki-lakinya bernama K (57) di rumahnya Jalan Kampung Melayu, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
"Kita juga menyita barang bukti berupa sebilah pisau dapur dan sepotong balok kayu ukuran 1 meter di rumah pelaku," katanya.
Pelaku diduga melanggar Pasal 170 KUHP jo Pasal 351 KUHP dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan.
Satu Korban Tewas
Disebutkan Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, istri bos elpiji yang berinisial YN (58) tewas setelah ditusuk kawanan perampok.
Sementara sang suami YN, G (60), mengalami patah tulang tangan.
"Korbannya ada dua, yang perempuan meninggal dunia, sedangkan suaminya mengalami patah tangan," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, Minggu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Tak hanya membunuh dan melukai para pelaku juga menyekap penghuni rumah lainnya.
Total ada 5 orang anggota keluarga sang pengusaha yang disekap perampok.
Baca juga: FOTO-FOTO Terkini LRT Jabodebek Usai Tabrakan, Bekas Gerbong Ditutup Terpal, Begini Kondisi Masinis