Politik
Gara-gara Pernyataan Yaqut yang Terlalu 'Mendewakan' NU, Tokoh Muslim Ini Minta Kemenag Bubar Saja
Wakil Ketua Umum PAN itu menilai bahwa Kementerian Agama bukanlah untuk salah satu golongan atau ormas.
"Karena waktu itu kan perdebatannya bergeser ke kementerian ini adalah kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus kementerian agama Islam, karena kementerian agama adalah hadiah negara untuk umat Islam," kata Yaqut.
Kemudian Yaqut menanggapi bahwa Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU.
"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di kemenag untuk NU," tambah Yaqut.
Menurut Yaqut, kemenag muncul setelah KH Wahab Chasbullah menjembatani kelompok Islam dan nasionalis dalam perdebatan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.
Saat itu, Kelompok Islam menginginkan tujuh kata yang berbunyi "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dipertahankan.
Sedangkan kelompok nasionalis meminta tujuh kata tersebut dihilangkan.
"Kemudian lahir Kemeterian Agama karena itu. Wajar sekarang kalau kita sekarang minta Dirjen Pesantren kemudian kita banyak mengafirmasi pesantren dan santri juga. Wajar saja. Tidak ada yang salah," ungkap Yaqut.
"Ada lagi yang mempermasalahkan kenapa mengafirmasi Kristen, Katolik, Hindu, Budha. Saya bilang NU itu banyak dan besar. Banyak umatnya dan besar secara fisik badannya. Orang yang besar itu cenderung selalu melindungi yang lemah, yang kecil dan itu sifat NU," tambah Yaqut.
Politikus PKB ini mengatakan sikap Kemenag yang mengayomi semua agama justru menegaskan semangat NU yang sesungguhnya.
Sementara, saat ini Kemenag menjadi kementerian semua agama. Meski begitu, hal ini tidak menghilangkan unsur NU.
"Itu bukan menghilangkan NU-nya tapi justru menegaskan ke-NU-annya. NU itu terkenal paling toleran, moderat. Saya kira tidak ada yang salah. Saya kira itu menjadi landasan cara berpikir kami di Kemenag sekarang," pungkas Yaqut.
DPR minta Menag jelaskan
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menyoroti pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama adalah hadiah bagi Nahdlatul Ulama (NU) dan bukan diperuntukkan bagi islam secara umum
Yandri mendesak Gus Yaqut mengklarifikasi pernyataannya agar tak menimbulkan perdebatan yang berkepanjangan.
"Enggak ada gunanya perdebatan seperti ini, kontraproduktif. Saran saya Gus Yaqut menjelaskan saja kepada publik. Apa memang betul Gus Yaqut yang menyampaikannya? Maksudnya apa? Jadi supaya perdebatan ini diakhiri saja," kata Yandri saat dihubungi, Senin (25/10/2021).