Peringatan Maulid Nabi, Panjang Jimat Keraton Kanoman Cirebon Digelar Terbatas, Tak Ada Pasar Rakyat

tradisi panjang jimat di Keraton Kanoman tampak digelar secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat, Selasa (19/10/2021) malam.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Prosesi sembah bakti Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, kepada Sultan Anom XII, Sultan Raja Muhammad Emirudin, dalam rangkaian tradisi panjang jimat di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (19/10/2021) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Tradisi Panjang Jimat di Keraton Kanoman tampak digelar secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat, Selasa (19/10/2021) malam.

Keluarga besar dan abdi dalem keraton yang terlibat dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw itu terlihat memakai masker dan saling menjaga jarak.

Tradisi itu dimulai kira-kira pukul 19.40 WIB dan diawali pembacaan doa tawasul di Pendopo Jinem kemudian ngawejang lan ngawedar sejarah panjang jimat serta Keraton Kanoman.

Usai pembukaan itu, pangeran kumisi Keraton Kanoman terlihat menyiapkan sajian pelal dan sejumlah keluarga keraton menjemput Sultan Anom XII, Sultan Raja Muhammad Emirudin.

Rangkaian tradisi dilanjutkan prosesi sembah bakti oleh Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, kepada Sultan Raja Muhammad Emirudin.

Qodiran pun tampak mengenakan jubah kuning dan memimpin iring-iringan pawai Alegoris dari Pendopo Jinem menuju Masjid Agung Keraton Kanoman.

Pawai Alegoris tersebut mempunyai arti tersendiri yang jika dirunut dari barisan depan hingga belakang maka menggambarkan prosesi kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Di masjid agung, penghulu keraton memimpin pembacaan Maulid Barzanji dan doa bersama hingga dinihari yang menandakan berakhirnya rangkaian tradisi itu.

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, peringatan panjang jimat kali ini dipastikan tetap khidmat meski digelar secara sederhana dan terbatas.

Bahkan, pihaknya sengaja meniadakan tamu undangan dan rangkaian panjang panjang jimat hanya diikuti keluarga besar dan kerabat dekat Keraton Kanoman.

"Pandemi Covid-19 belum berakhir meski situasinya semakin terkendali, tapi belum sepenuhnya normal sehingga kami putuskan untuk membatasi yang hadir," kata Arimbi Nurtina saat ditemui di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (19/10/2021) malam.

Ia mengatakan, pasar rakyat yang biasanya ramai dipadati pedagang beberapa pekan menjelang panjang jimat juga ditiadakan.

Padahal, sebelum pandemi Covid-19 pasar rakyat yang biasa disebut muludan oleh warga Cirebon itu berlangsung hampir satu bulan sebelum pelaksanaan panjang jimat. 

Menurut dia, peniadaan pasar rakyat itu diberlakukan sejak tahun lalu berdasarkan imbauan dan hasil koordinasi dengan Pemkot Cirebon beserta TNI - Polri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved