Bupati Karna Sobahi Ungkap Tiga Langkah Strategi Pemkab Majalengka untuk Turunkan Level PPKM

Pemkab Majalengka melakukan tiga langkah strategis untuk menurunkan status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bupati Majalengka, Karna Sobahi 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka melakukan tiga langkah strategis untuk menurunkan status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Melalui tracing dan testing yang tepat dan akurat, melakukan vaksinasi Covid-19 serta menambah jaringan ketika vaksin kurang dan mendatangi sasaran calon vaksinasi ke rumah-rumah penduduk, dengan target sasaran pelayanan per hari dosis 1 sebanyak 16.572 orang.

Hal itu disampaikan Bupati Majalengka, Karna Sobahi melalui keterangan yang diterima Tribun, Selasa (19/10/2021).

Karna Sobahi mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya terkait masih rendahnya jumlah warga yang menjalani vaksinasi dosis 1 atau capaian total vaksinasi baru mencapai 32 persen.

Kata dia, kini Pemkab Majalengka telah menyiapkan anggaran Rp 15 miliar, untuk pencapaian vaksinasi yang sumber dananya berasal dari BKKBN.

Kemudian jika anggaran kurang, maka akan ditambah dari APBD, melalui mata anggaran bantuan tak terduga (BTT).

“Upaya pencegahan tetap harus dilakukan melalui 3 T, tracing testing dan treatment  serta 5 M, mencuci tangan, memakai masker,  menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas dan melaksanakan vaksinasi,” ujar Karna.

Menurutnya, untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi, selain perlu menambah tim vaksinator, juga harus memanfaatkan strategi puskesmas “nganjang ka imah”.

Selain itu, pastikan vaksin harus tersedia ketika akan melakukan gerakan vaksinasi serta data sasaran juga harus sudah ada dan valid.

Bupati mengatakan, karena anggaran yang tersedia untuk biaya operasional  pelaksanaan vaksinasi cukup besar, maka harus segera dirumuskan komponen apa saja yang bisa dibayar dari dana tersebut, selain mobilitas dan penggerakan.

“Advokasi harus terus dilakukan, agar tidak ada lagi warga yang takut untuk divaksin,” ucapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka, H Eman Suherman menyebutkan, distribusi vaksin ke daerahnya sudah mulai lancar, sehingga percepatan vaksinasi bisa dilakukan.

Bahkan jika perlu untuk lansia yang cakupannya baru sekitar 16 persen, dapat difasilitasi dengan cara membuat posko di dekat rumah mereka atau dilakukan penjemputan ke rumah masing-masing hingga didatangi ke tempat tinggalnya.

“Bisa juga bekerja sama dengan ojek, sekaligus memberdayakan ojek agar mereka bisa memiliki penghasilan di masa pandemi,” jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved