Berita Viral

3 Pria yang Mengaku Panglima NII di Garut Diperiksa Polisi Buntut Video Viral Pengibaran Bendera NII

Setelah video viral pengibaran bendera dan ajakan bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII) di Kecamatan Pasirwangi Garut tengah didalami polisi.

Editor: Mumu Mujahidin
Tangkapan layar YouTube/Parkesit82
Tiga pria keliling desa kibarkan bendera NII 

Dalam video tersebut terlihat satu orang pria berpakaian merah dengan simbol bulan bintang membawa bendera NII dan tengah berjalan menyelusuri kampung. 

Seorang berbaju merah tersebut kemudian menyerukan imbauan kepada dunia dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk segera bergabung dengan NII

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya sampaikan, kepada seluruh dunia internasional dengan atas nama PBB untuk segera memasuki Negara Islam Indonesia silakan welcome-welcome kepada yang terhormat PBB," ucapnya dalam video berdurasi 2 menit 32 detik itu. 

Video tersebut diunggah oleh akun Parkesit82 pada 8 Agustus 2021 kemudian viral setelah isu NII bangkit di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu. 

Pria berbaju merah tersebut ditemani oleh dua orang laki-laki dan juga menyeru agar Gedung Putih di Amerika masuk ke NII

"...Gedung putih Amerika Serikat welcome welcome silakan masuk memasuki Negara Islam Indonesia, Madinah Indonesia madani. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Kepada seluruh dunia Internasional welcome-welcome silakan memasuki Negara Islam Indonesia" ucap pria yang mengaku sebagai Panglima Jenderal DI/TII NII.

Sensen Komara, nabi palsu dari Garut
Sensen Komara, nabi palsu dari Garut (firman wijaksana/tribun jabar)

Dalam imbauannya itu ia juga membawa nama Kartosoewirjo dan Sensen Komara sebagai tokoh yang dikenal sebagai pemimpin Negara Islam Indonesia (NII). 

"Imam SM Kartosoewirjo, khalifah dunia, bapak Drs Sensen Komara BM Esa dan Saya Panglima Jenderal DI/TII NII Tiga Jenderal DI/TII NII welcome-welcome silakan memasuki negara Islam Indonesia," ujarnya. 

Kepala Kesbangpol Garut, Wahyudijaya mengatakan dari data yang ia miliki, video tersebut merupakan video yang diproduksi pada tahun 2019.

Ia mencurigai motif dari unggahan video tersebut muncul saat kasus pembaiatan oleh NII di Kelurahan Sukamentri, Garut Kota. 

"Itu rekaman tahun 2019 saat Sensen masih hidup, cuma kami curiga kenapa ketika kasus baiat Sukamentri muncul, itu muncul juga. Apakah ini pengalihan isu atau apa tapi kaitan Pasirwangi aparat sudah memproses," ujarnya.

Baca juga: MUI Garut Nilai NII Lebih Berbahaya Dibanding ISIS, Ingatkan Peristiwa Segitiga Garut

Remaja Ikut NII 

Sejumlah anak di bawah umur jadi radikal setelah dicuci otak diduga oleh kelompok NII.

Mereka jadi pembangkang pada orangtuanya.

Kini, mereka sudah kembali ke pelukan orangtua.

Mu (49) salah satu orangtua anak di bawah umur yang dicuci otaknya oleh NII, menceritakan tabiat anaknya selama tersesat 2 tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved