Satu Kota di Indonesia Akan Diuji Coba Hidup Berdampingan Dengan Covid-19, Jadi Sorotan Media Asing
Menurut Straits Times, kehidupan akan kembali normal di kota Blitar, di provinsi Jawa Timur, minggu depan.
TRIBUNCIREBON.COM- Pemerintah Indonesia kembali melakukan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Namun, yang berbeda dari perpanjangan PPKM kali ini, ada sejumlah kota yang PPKM nya turun level.
Ada yang berada di level 2 hingga 1 dan kebanyakan berada di level 3.
Khusus untuk level rendah seperti 1 dan 2 beberapa kota bakal memulai kembali hidup normal dan semua mulai dibuka kembali.
Baca juga: Bukan Covid-19, Wabah Misterius Mematikan Tiba-tiba Muncul di India, Sudah Renggut 24 Nyawa Anak
Meski demikian, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan meski beberapa kota sudah dibuka.
"Masyarakat tetap harus pakai masker, tapi tidak harus berdiam diri di rumah seperti dulu, bisa berkumpul dengan bebas," kata seorang pejabat senior Indonesia.
Bahkan situasi ini pun turut disoroti oleh media asal Singapura Straits Times, di mana salah satu kota di Indonesia ini akan digunakan untuk uji coba hidup berdampingan dengan Covid-19.
Menurut Straits Times, kehidupan akan kembali normal di kota Blitar, di provinsi Jawa Timur, minggu depan.
Ini adalah kota pertama di Indonesia yang "dikembalikan ke kehidupan normal" karena pejabat Indonesia sedang menguji metode "hidup dengan Covid-19".
Langkah itu dilakukan ketika negara terpadat di Asia Tenggara itu telah mengendalikan gelombang penyakit terbaru, yang pecah pada Mei tahun ini.
Rata-rata jumlah infeksi dalam 7 hari mencapai puncaknya pada pertengahan Juli di Indonesia dengan lebih dari 50.000 kasus/hari. '
Kini jumlah tersebut turun menjadi 1.700 kasus/hari. Demikian pula rata-rata angka kematian 7 hari juga mengalami penurunan, dari 1.700 kasus/hari pada awal Agustus menjadi hanya 100 kasus/hari.
"Kami sedang melakukan eksperimen dengan mengembalikan kehidupan kota Blitar menjadi normal," kata Luhut Pandjaitan, ajudan dekat Presiden Indonesia Joko Widodo dan penanggung jawab koordinasi upaya pencegahan Covid-19 yang menyebar di Jawa dan Bali, mengatakan.
"Masyarakat tetap harus pakai masker, tapi tidak perlu berdiam diri di rumah seperti dulu, bisa berkumpul dengan bebas," kata Luhut kepada Straits Times melalui telepon pada akhir pekan lalu.
Luhut menekankan, kepatuhan ketat terhadap tindakan pencegahan penyakit masih penting dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan sosial harus divaksinasi penuh terhadap Covid-19.