Peristiwa Mencekam G30S PKI

Tak Banyak yang Tahu Jenderal DI Panjaitan Dipukul Saat Berdoa Lalu Ditembak oleh Gerombolan PKI

Pandjaitan Ketika Pandjaitan sedang berdoa, kepalanya dipukul oleh anggota gerombolan lalu ditembak gerombolan PKI

Editor: Mumu Mujahidin
dok. Repro/Historia.id
Bongkar Kiriman Senjata dari China, Pilu Akhir Hidup Mayjen DI Panjaitan: Kepala Dipukul saat Berdoa 

Di hari itu, berita proklamasi baru sampai di telinga pemuda di Riau.
Residen Riau pun menghubungi Hasan Basri, kawan dekat DI Pandjaitan, agar turut membentuk BKR juga di Riau.

Tanpa menunggu lama, Pandjaitan bersama para pemuda lainnya pun bergabung dalam BKR di Riau. Dalam BKR, Pandjaitan dipercaya menjadi kepala urusan Latihan.

Baca juga: Miliki Ilmu Kebal Anggota PKI Ini Tak Mempan Ditembak TNI, Mati Usai Ucapkan Satu Kata Ini

Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Beberapa bulan kemudian, setelah TKR diresmikan, Pandjaitan menjabat sebagai Komandan Batalyon di Resimen IV Riau berpangkat Mayor.

Pada akhir 1945, ia diangkat menjadi Kepala Pertahanan Kota Pekanbaru.

Pada 1948, ia menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi.

Sewaktu Belanda melancarkan aksi Agresi Militer Belanda II, Pandjaitan diangkat menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Kemudian, setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda, Pandjaitan diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan.

Prestasi

Pada 1956, Pandjaitan mengikuti kursus militer Atase (Milat) atau sebuah jabatan di lingkungan kedutaan besar suatu negara.

Ia ditugaskan menjadi Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat. Ketika jabatannya berakhir, ia pun kembali ke Indonesia.

Beberapa tahun kemudian, 1962, Pandjaitan ditunjuk menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad).

Saat menjabat sebagai Asisten IV Men/Pangad, ia mencatat prestasi sendiri.

Pandjaitan berhasil membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dari situ maka diketahui bahwa senjata-senjata tersebut diselundupkan dalam peti-peti bahan bangunan yang akan dipakai dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).

Senjata tersebut diperlukan PKI yang sedang giat-giatnya mengadakan persiapan untuk mempersenjatai Angkatan kelima.

Angkatan kelima adalah unsur pertahanan keamanan Republik Indonesia yang merupakan gagasan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu Mbah Suro Antek PKI Sang Dukun Sakti Kebal Peluru Ditumpas 1 Kompi Kopassus

Akhir Hidup

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved