Pusat Bisnis & Pelatihan Garam akan Dibangun di Indramayu, Pertama dan Satu-satunya di Indonesia
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, pusat bisnis garam ini akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu disiapkan untuk menjadi pusat bisnis dan pelatihan garam terintegrasi.
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, pusat bisnis garam ini akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
"Pemerintah sedang mendorong terwujudnya pusat bisnis dan pelatihan (studi) garam nasional di Indramayu, melalui beberapa tahapan yang telah dan sedang dilaksanakan," ujar dia, Minggu (19/9/2021).
Nina Agustina mengatakan, program strategis tersebut akan dipusatkan di Kecamatan Krangkeng karena merupakan pusat produksi tambak garam di Kabupaten Indramayu.
Selain itu, Kecamatan Losarang dan Kecamatan Kandanghaur juga disiapkan guna mendukung pusat bisnis tersebut.
Untuk merealisasikan program ini, pemerintah telah merevitalisasi gudang garam rakyat (GGR) dan gudang garam nasional (GGN) di Kecamatan Krangkeng.
GGR ini memiliki kapasitas minimal 100 ton, berfungsi sebagai collecting point (pusat penampungan garam), sedangkan GGN sebagai penampungan garam memiliki kapasitas sampai 2.000 ton.
Untuk di Kecamatan Losarang, lanjut Nina Agustina juga akan disiapkan GGR, GGN, dan integrasi lahan.
Sedangkan di Kecamatan Kandanghaur akan disiapkan GGR.
Baca juga: Hujan Deras Mulai Turun, Petani Garam Indramayu Merugi Ratusan Juta, Garam Siap Panen Mencair Lagi
"Kita juga membangun washing plant atau pabrik pengolahan garam untuk meningkatkan nilai jual dan membantu dalam menjaga stabilitas harga garam," ujarnya.
Di sisi lain, Learning Bussines Centre (LBC) atau pusat pelatihan dan bisnis garam ini sengaja dibangun agar petambak garam di Kabupaten Indramayu terakreditasi keahliannya.
Sehingga bisnis garam yang dihasilkan nanti akan memiliki keunggulan dibanding garam yang dihasilkan oleh daerah lain.
Bisnis ini juga akan menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah.
Nina Agustina mengatakan, tujuan akhir dari pembangunan pusat bisnis dan studi garam tersebut adalah mewujudkan swasembada garam.
