Dua Tahun Lalu Pesawat Rimbun Air Juga Jatuh di Papua, HIlang Kontak Saat Menuju Bandara Ilaga

Peristiwa jatuhnya pesawat milik Rimbun Air di Papua ternyata yang kedua kalinya dalam dua tahun terakhir.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
www.rimbunair.com
Pesawat Rimbun Air 

Adita mengatakan, identitas kru pesawat antara lain H. Mirza (Pilot), Fajar (Kopilot), dan Iswahyudi (teknisi).

Ia menambahkan, saat ini Kantor Otoritas Bandara Wilayah X Merauke melakukan koordinasi bersama Tim Aparat Keamanan dan Badan SAR Nasional (BASARNAS) dalam melakukan pencarian terkait hilangnya pesawat tersebut.

"Perkembangan lanjut akan kami laporkan pada kesempatan pertama," ujarnya.

Hingga saat ini belum bisa dipastikan apa penyebab Pesawat Rimbun Air hilang kontak.

Sekadar diketahui, Kabupaten Intan Jaya merupakan salah satu wilayah yang masih rawan dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

KKB Papua Intan Jaya sendiri berada di bawah komando Sabinus Waker.

Kelompok tersebut pada 2020 sangat aktif melakukan aksi dan cukup banyak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, baik dari aparat keamanan maupun warga sipil.

"Kelompok Intan Jaya ini sebenarnya ada beberapa kelompok, yang aktif itu kelompoknya Karel Tipagau, lalu Kelompok Sabinus Waker sebagai kelompok besarnya," ujar Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penagakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, belum lama ini.

Helikopter MI-17 Milik TNI AD Hilang Kontak di Papua

Diberitakan sebelumnya, helikopter milik Penerbangan TNI AD juga pernah hilang kontak di Papua.

Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 hilang kontak saat terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019).

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, informasi helikopter hilang kontak dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura pukul 14.00 WIT.

Helikopter dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari 7 orang kru dan 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.

Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.

"Beberapa pos-pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved