Peristiwa Mencekam G30S PKI

Sukitman Bersaksi Soal G30S PKI: Mayat Para Jenderal di Lubang Buaya Ditumpuk, Ditutup Daun Pisang

Ia justru melihat para korban dibuang sumur yang kini dikenal dengan sebutan Lubang Buaya.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
istimewa
Sukitman, polisi yang menjadi saksi hidup peristiwa G30S PKI 

Setelah mencari sumber suara, Sukitman menyadari tembakan itu berasal dari rumah Jenderal DI Panjaitan.

Menurutnya, rumah tersebut sudah dikepung oleh pasukan.

Sukitman tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, tiba-tiba saja seorang tentara berseragam loreng berbaret merah berusaha menghentikannya.

"Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!"

Sukitman yang saat itu masih berusia 22 tahun mengaku kaget dan lemas.

Ia langsung menyuruti apa yang diperintahkan.

Kemudian, Sukitman diseret. Tangannya terikat dan matanya tertutup.

Ia dilemparkan ke dalam truk. Menurutnya, ia ditempatkan di samping sopir.

Walapun dalam keadaan mata tertutup, Sukitman menajamkan instingnya.

Ia ingin tahu kemana pasukan itu membawanya pergi.

Namun, ia mulai kehilangan orientasi setelah mobil berbelok kanan dari arah Cawang.

"Pokoknya, saya pasrah kepada Tuhan sambil berdoa," katanya.

Kendaraan yang ditumpangi Sukitman berhenti.

Ia diturunkan dan tutup matanya dibuka.

Sukitman belum terbiasa dengan keadaan yang serba terang benderang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved