Selebritis

Komnas Anak Geram Saipul Jamil Sang Predator Kejahatan Seksual Eksis di TV: Matikan TV Jika Ada Dia

Arist Merdeka Sirait juga menyayangkan sikap televisi yang menerima Saipul Jamil supaya eksis lagi.

Editor: Mumu Mujahidin
(Warta Kota/Arie Puji Waluyo)
Pedangdut Saipul Jamil akhirnya menghirup udara segar setelah lima tahun mendekam didalam penjara, atas kasus asusila dan suap panitera dan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.Ekspresi Kebahagiaan Saipul Jamil Saat Keluar dari Penjara, Nyanyi Lagu Iwa K, Lepas Bebas 

Salah seorang netizen berpendapat bahwa sudah sepatutnya untuk berempati kepada korban

"Saya berempati kepada korban. Sudah sepatutnya pelaku pedofilia diboikot dari acara mana pun karena menimbulkan keresahan masyarakat dan bisa memicu trauma korban," tulis akun Ephifania Sheilla pada 3 September 2021, dikutip dari situs Change.

Menurutnya, penyambutan Saipul Jamil saat resmi dibebaskan dari lapas cenderung berlebihan.

"Sungguh memalukan nama Indonesia, bagaimana mungkin pelaku kejahatan malah diberi panggung dan diarak bak pahlawan," lanjut akun Ephifania Sheilla.

Sementara itu, netizen lain bertanya-tanya mengapa Saipul Jamil disambut seperti pahlawan.

"Kenapa harus disambut sebegitunya sudah kayak dia mengharumkan nama negara saja," tulis akun Riska Meersschaut.

Kemudian netizen lainnya berkomentar bahwa Saipul Jamil tidak pantas diberi ruang publik.

"Stop memberi panggung di ruang publik terhadap pelaku pelecehan seksual! Hargai perasaan korban," tulis akun Maria Prima Pramudya.

Sementara itu, seksolog Zoya Amirin mendukung adanya boikot pelaku kekerasan seksual.

"Saya tidak punya dendam pribadi dengan SJ (Saipul Jamil), saya tidak kenal dengan SJ," tulis Zoya Amirin pada 4 September 2021, dikutip dari Instagram @zoyaamirin.

Zoya Amirin memikirkan bagaimana nasib korban dari Saipul Jamil.

"Saya memikirkan kesejahteraan korban dan orang terdekat korban kekerasan seksual," lanjut Zoya Amirin.

Zoya Amirin mengecam media yang memberikan panggung kepada pelaku kekerasan seksual.

"Shame on you! Kepada stasiun televisi yang lebih peduli rating daripada kepedulian memberi panggung kepada pelaku kekerasan seksual," tegas Zoya Amirin.

Zoya Amirin menerangkan bahwa hukuman yang dijalankan Saipul Jamil selama ini adalah hukuman fisik.

"Dipenjara itu adalah hukuman fisik, bukan rehabilitasi jiwa. Masuk penjara memangnya sembuh dari perilaku seksual yang tidak sehat?" ungkap Zoya Amirin.

Zoya Amirin berharap KPI bisa bijak mengambil keputusan soal Saipul Jamil ini.

"Yakin @kpipusat mau membiarkan siaran tidak sehat di TV nasional? Ini bukan soal mantan napi tapi soal pemicu kekerasan seksual disiarkan secara nasional," tandas Zoya Amirin.

(Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)

Berita lain terkait Saipul Jamil

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved