Pembunuhan di Subang
Terkuak Kejanggalan Pembunuhan di Subang: Pelaku Lucuti Baju Amalia, Uang Rp 30 Juta Tak Diambil
Saat melakukan aksi kejinya, pembunuh ibu dan anak tak sadar telah meninggalkan gelagat aneh yang akhirnya menjadi petunjuk pihak kepolisian.
"Ya, kondisinya pada saat di tempat kejadian perkara (TKP) itu memang tanpa busana, tapi dalam keadaan tertutup," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago dilansir dari Tribun Jabar Rabu (25/8/2021).
Berkenaan dengan pengungkapan tersebut, sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia pun semakin misterius saja.
Sebab, meski jasad Amalia ditemukan dalam kondisi tanpa busana, polisi justru tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual di tubuh korban.

"Tapi sepertinya tidak ada (tanda kekerasan seksual), saya mendengar untuk kejahatan seksualnya tidak ada disitu," kata Kombes Erdi A Chaniago.
Menegaskan hal tersebut, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan dari hasil autopsi sementara, tidak ditemukan adanya indikasi tindak pidana lain seperti rudapaksa yang ditujukan kepada ibu maupun anaknya tersebut.
"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakan terjadi persetubuhan atau tidak selaput dara masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan disana," ujar AKBP Sumarni di Subang, Kamis (19/8/2021).
2. Bunuh Tuti terlebih dahulu
Kejanggalan kedua yang diurai pelaku adalah perihal aksinya membunuh dua korban.
Rupanya, ada rentang waktu cukup lama dari kematian korban pertama yakni Tuti dengan korban kedua yakni Amalia.
Dari hasil olah TKP dan autopsi sementara itu, Tuti dan Amalia Mustika Ratu meninggal dini hari.
Tuti meninggal dunia lima jam lebih dulu dibanding Amalia.
"Diduga korban ini meninggalnya pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi, kemudian yang ibunya diperkirakan 5 jam sebelumnya, jadi yang lebih dulu meninggal yaitu ibunya," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Berkenaan dengan hasil autopsi tersebut, pelaku pembunuhan ibu dan anak itu pun diduga kuat paham situasi rumah korban.
Sebab saat diperiksa, tidak ada pintu yang dirusak serta tak ada harta benda yang hilang.
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pelaku adalah orang dekat korban.
