Efek Samping Vaksin Moderna Terasa Lebih Berat, Dokter Bocorkan Cara Mengatasinya
Untuk Vaksin jenis Moderna KP lebih berat seperti muncul demam, pegal, nyeri, bengkak di lokasi suntik
TRIBUNCIREBON.COM- Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel) kini telah mendistribusikan jenis vaksin Moderna pada program vaksinasi masyarakat umum.
Vaksin jenis Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.
Sebelumnya, di Tangsel sendiri jenis vaksin Moderna hanya dibatasi sebagai vaksin ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan di Tangsel.
Baca juga: Vaksin Moderna Kurang Diminati oleh Masyarakat Umum di Indramayu, Kenapa ya? Ini Kata Kadinkes
Dokter Fitriyati Irviana yang juga PIC Vaksinator Covid 19 RS Sari Asih Ciputat menjelaskan perbedaan vaksin jenis Sinovac dengan vaksin jenis Moderna kepada Wartakota.
Setiap jenis vaksin pastinya memiliki perbedaan. Vaksin jenis Sinovac merupakan vaksin Inaktif.
Jadi virus yang hidup dimatikan.
Untuk vaksin jenis Moderna dibuat dari genetik virusnya sendiri. Unsur yang digunakan berbeda dan efek sampingnya juga berbeda.
"Vaksin Sinovac itu kan vaksin inaktif, jadi kuman yang hidup dimatikan. Vaksin moderna ini kan jenis vaksin yang memang dari genetik virusnya sendiri. Jadi memang unsur vaksinnya beda, kemudian juga efek sampingnya," ungkapnya kepada Wartakota di RS Sari Asih, Ciputat, Tangsel, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Nih Cara Download Sertifikat Vaksin di PeduliLindungi.id atau Link SMS 1199, Kini Jadi Dokumen Wajib
Ia menjelaskan, pemberian vaksinasi menggunakan jenis Moderna di Tangsel bukan karena vaksin jenis Sinovac telah habis.
Namun karena suplay yang diberikan saat ini memang sedang menggunakan jenis Moderna.
Vaksin Inaktif pada dasarnya lebih kalem untuk Kejadian Pascavaksin (KP) sehingga efeknya tak terlalu berat.
Ada efek seperti demam namun tak semua.
Baca juga: Pasien Autoimun di Jakarta Barat Kini Dapat Vaksin Moderna, Cek Syaratnya
Untuk Vaksin jenis Moderna KP lebih terasa atau lebih berat seperti muncul demam, pegal, nyeri, bengkak di lokasi suntik, dan yang terparah bisa terjadi gangguan di otot jantung.
"Makanya untuk vaksin ini kita hati-hati sekali. Sebaiknya peserta tidak melakukan olahraga berat pascavaksin selama seminggu," jelasnya.
Biasanya vaksinator akan memberikan saran untuk meminum Paracetamol setelah mengikuti Vaksin, hal ini agar mengurangi KP yang terjadi.