Tanggul Sungai Cimanuk Longsor
Tanggul Sungai Cimanuk Indramayu Longsor, Camat Sukagumiwang Kirim Surat ke Bupati Hingga BBWS
Camat Sukagumiwang, Budi Setiawan mengirim surat kepada Bupati Indramayu untuk penanggulangan fenomena longsor dan amblesnya tanggul Sungai Cimanuk.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Pada alas gubuk tersebut juga terdengar suara bising seperti aliran sungai di bawah tanah.
Baca juga: Masyarakat Khususnya Pasien Covid-19 di Jabar Bisa Dapat Oksigen Gratis Lewat Aplikasi Omat
Lubang itu kini tertumpuk tumpukan kayu yang berserakan karena robohnya gubuk.

"Gubuk itu bukan disengaja dirobohkan, tapi memang karena fenomena ini, itu di bawahnya ada lubang, ada bunyi nyaring di sana," ujar salah seorang warga, Amir (44) kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di lokasi titik tanggul kritis, Jumat (20/8/2021).
Masih disampaikan Amir, fenomena ini tidak hanya terjadi di tanah tanggul saja. Akan tetapi sudah merambat ke tanah pribadi milik warga. Salah satunya adalah gubug tersebut.
Baca juga: Penderita Hipertensi Wajib Coba Konsumsi Daun Dewa, Tekanan Darah Tinggi Dijamin Turun
Namun, untuk jarak ke rumah warga, masih menyisakan jarak sepanjang 1 meter lagi.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, jalan tanah yang berada di sekitar tanggul itu merekah dan pecah-pecah, kondisinya sudah mengkhawatirkan.
"Tidak cuma tanah tanggul, tanah milik warga juga ikut ketarik ambles, ini saja tanahnya pecah-pecah," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, fenomena longsor dan amblesnya tanggul Sungai Cimanuk Indramayu membuat warga ketakutan.
Kejadian itu terjadi di Desa/Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
Salah seorang warga, Amir (44) mengatakan, rasa takut itu ditambah dengan akan memasuki musim penghujan.
Baca juga: Taliban Menembak Mati Jurnalis dan Keluarganya hingga Menangkap Gubernur Wanita Pertama Afghanistan
"Sebentar lagi musim penghujan, kalau kondisinya begini terus gak aman, pengennya ada tindakan segera dari pemerintah atau pihak terkait," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di lokasi tangguk kritis, Jumat (20/8/2021).
Amir menyampaikan, upaya penanggulangan ini minimal diharapkan, bisa membuat warga merasa aman saat menghadapi musim penghujan nanti.

Ia menceritakan, fenomena tersebut sudah terjadi pasca-banjir besar yang melanda Kabupaten Indramayu pada Februari 2021 lalu.
Baca juga: Tak Ada Lagi Zona Merah, Pemprov Jabar Tetap Gencarkan Penanganan Covid-19 Dengan Percepat Vaksinasi
Warga sebenarnya, sudah berinisiatif dengan cara gotong royong untuk menambal tanggul dengan karung berisikan tanah.
Namun, usaha tersebut tidak banyak membantu karena kondisi tanah tanggul yang terus mengalami penurunan.