Kisruh Keraton Kasepuhan Masih Bergulir, Sekda Tegaskan Pemkot Cirebon Netral
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menegaskan Pemkot Cirebon tidak akan ikut campur mengenai Kisruh Keraton kasepuhan
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Saat konferensi pers, Raharjo mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah yang akan dilakukannya dalam waktu dekat.
Di antaranya, pengangkatan perangkat-perangkat yang akan membantu tugasnya sebagai sultan dari mulai patih, pangeran kumisi, hingga lainnya.
"Insya Allah pekan depan akan diumumkan nama-namanya dan segera dilantik," kata Raharjo Djali saat konferensi pers di Umah Kulon kompleks Keraton Kasepuhan, Kamis (19/8/2021).
Ia mengatakan, pemilihan dan pelantikan perangkat kasultanan tersebut dilaksanakan secepat mungkin sehingga mereka bisa langsung bekerja.
Namun, Raharjo memastikan pemilihan sosok yang akan menempati posisi-posisi tersebut tetap mengedepankan musyawarah dan mufakat keluarga besar keraton.
Selain itu, pihaknya juga bakal mengirimkan surat pemberitahuan mengenai statusnya sebagai Sultan Keraton Kasepuhan ke pemerintah daerah hingga pusat.
Selain itu, langkah selanjutnya ialah menginventarisir aset-aset Keraton Kasepuhan dan diharapkan secepatnya dieksekusi.
"Aset ini merupakan warisan leluhur yang harus dijaga, jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi," ujar Raharjo Djali.
Sebelumnya diberitakan, Raharjo Djali menggelar jumenengan atau penobatan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan pada Rabu (18/8/2021) malam.
Jumenengan itu dilaksanakan di Umah Kulon kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Kegiatan tersebut juga digelar secara terbatas dan hanya dihadiri keluarga Rahardjo yang merupakan cucu Sultan Sepuh XI, Tadjoel Arifin Djamaluddin Aluda Mohammad Samsudin Radjaningrat.
Jumenengan itu pun dipimpin Dewan Kelungguhan, Raden Udin Kaenudin. Bahkan, diikuti juga sejumlah tokoh ulama dan lainnya.
Raharjo Djali menyampaikan, jumenengan telah direncanakan lama namun baru digelar karena kebijakan PPKM yang diberlakukan di Kota Cirebon.
Baca juga: Keraton Kasepuhan Disegel, PRA Luqman Zulkaedin Disebut Tak Pantas Sebagai Sultan Sepuh XV
Baca juga: Pangeran Kuda Putih Tak Peduli Siapa yang Bertahta di Keraton Cirebon: Hanya Ingin Luruskan Sejarah
Karenanya, pihaknya pun sangat membatasi undangan yang hadir dalam tradisi penobatan sultan tersebut.
"Kami memutuskan prosesi ini hanya dihadiri keluarga, dan tetap memerhatikan prokes secara ketat," kata Raharjo Djali saat konferensi pers di Umah Kulon kompleks Keraton Kasepuhan, Kamis (19/8/2021).