Keraton Kasepuhan Cirebon Disegel
Keraton Kasepuhan Disegel, PRA Luqman Zulkaedin Disebut Tak Pantas Sebagai Sultan Sepuh XV
Keraton Kasepuhan di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon disegel oleh Santana Kasultanan Cirebon, Selasa (17/8/2021).
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Keraton Kasepuhan di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon disegel oleh Santana Kasultanan Cirebon, Selasa (17/8/2021).
Ketua Umum Santana Kasultanan Cirebon, Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja, mengatakan, penyegelan itu berkaitan dengan tidak diakuinya PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV karena bukan keturunan Sunan Gunung Jati.
Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah mengaudit Keraton Kasepuhan yang diduga selama ini disalahgunakan oleh keluarga Luqman.
"Kami menduga ada penyalahgunaan aset dari masa almarhum Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, yang merupakan ayah Luqman," kata Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja saat ditemui usai penyegelan.
Baca juga: Tak Hanya Menyegel Keraton Kasepuhan, Santana Kasultanan Cirebon Juga Sampaikan Tuntutan Ini
Ia mengatakan, Arif dan Luqman yang merupakan keturunan Sultan Sepuh XII, Alexander Radja Radjaningrat, tidak berhak atas hal tersebut.
Pasalnya, Alexander merupakan anak angkat sehingga tidak sepatutnya bertakhta sebagai Sultan Keraton Kasepuhan.
"Kami juga menduga Keraton Kasepuhan akan dijadikan bisnis pribadi, karena tidak seharusnya tidak seharusnya keraton menjadi PT," ujar Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja.
Heru menyayangkan mereka bukan keturunan Sunan Gunung Jati justru menyalahgunakan dan memanfaatkan aset leluhur untuk kepentingan pribadi.
Karenanya, ia meminta pemerintah segera mengaudit Keraton Kasepuhan untuk mengungkap dugaan penyelewengan tersebut.
"Kami juga berharap proses auditnya terbuka dan transparan, sehingga publik mengetahuinya," kata Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja.
Santana Kasultanan Cirebon sendiri merupakan orang-orang yang merupakan dzuriah atau keturunan Sunan Gunung Jati.
Baca juga: BREAKING NEWS Keraton Kasepuhan Disegel Massa Santana Kasultanan Cirebon, Gerbang Dipasangi Spanduk
Tak Hanya Menyegel
Santana Kasultanan Cirebon menyegel Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (17/8/2021).
Ketua Umum Santana Kasultanan Cirebon, Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja, mengatakan pihaknya juga menyampaikan tuntutan lain.
Menurut dia, tuntutan itu berasal dari dzuriah atau keturunan Sunan Gunung Jati yang tergabung dalam Santana Kasultanan Cirebon.
"Tuntutan pertama adalah menyegel dan menutup Keraton Kasepuhan Cirebon dari semua kegiatan selama proses audit," kata Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja saat ditemui usai penyegelan.

Ia mengatakan, audit tersebut diperlukan lantaran dugaan penyalahgunaan aset leluhur untuk kepentingan pribadi yang dilakukan oleh keluarga Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin.
Selain itu, ia menuntut proses audit Keraton Kasepuhan dilakukan secara terbuka dan transparan agar seluruh para dzuriah Sunan Gunung Jati serta masyarakat mengetahui adanya dugaan penyalagunaan aset-aset keraton.
Pihaknya juga meminta agar seluruh aset-aset peninggalan leluhur Kesultanan Cirebon termasuk Keraton Kasepuhan diinventarisir.
"Tatanan dan menejemen Keraton Kasepuhan Cirebon juga harus dirapihkan bersama konsultan manajemen," ujar Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja.
Heru menyampaikan, setelah proses audit dan manajemen dirapihkan barulah sosok Sultan Kasepuhan serta orang-orang yang mengisi di dalam tatanan yang sudah tertata sesuai pakem adat dan Sunan Gunung Jati ditentukan.
Selain itu, ia menilai peringatan HUT ke-76 RI kali ini menjadi momentum yang tepat untuk meluruskan sejarah karena Luqman bukan merupakan keturunan Sunan Gunung Jati.
"Tuntutan yang disampaikan berdasarkan pertimbangan penuh, dan kami berharap pemerintah juga mendukung," kata Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja.
Baca juga: BREAKING NEWS Keraton Kasepuhan Disegel Massa Santana Kasultanan Cirebon, Gerbang Dipasangi Spanduk