Dua Pelajar SMK di Gresik Hamili Tetangganya, Warga Kaget Perut Korban Tiba-tiba Membesar
Wanita di Gresik tersebut ternyata dihamili tetangga hingga memasuki usia kandungan lima bulan.
TRIBUNCIREBON.COM - Warga Desa Masangan Gresik dikagetkan dengan membesarnya perut wanita yang mengalami keterbelakangan mental.
Warga langsung inisiatif memeriksanya ke bidan desa, dan ternyata wanita tersebut hamil.
Wanita tersebut ternyata dihamili tetangga hingga memasuki usia kandungan hamil 5 bulan.
Pelakunya adalah dua pemuda yang masih pelajar SMK.
Peristiwa memilukan ini membuat heboh warga Desa Masangan, Kecamatan Bungah.
Korban memiliki gangguan keterbelakangan mental ini langsung diperiksakan ke bidan desa karena perutnya membesar.
Saat diperiksa, benar saja korban telah berbadan dua dengan usia kandungan 5 bulan.
Saat ditanyai warga, korban mengaku digauli oleh dua tetangganya sendiri yang masih berstatus pelajar.
Ketiganya berhubungan badan sekitar awal tahun ini.
Kepala Desa Masangan, Suyanto membenarkan peristiwa tersebut. Korban dan dua pelajar yang diduga sebagai pelaku merupakan warganya sendiri.
Baca juga: Kesal Sudah Dihamili, Wanita Muda Ajak 5 Temannya Keroyok Sang Pacar yang Ogah Tanggung Jawab
Suyanto menyebutkan, kedua terduga pelaku masih berstatus pelajar SMK tetapi beda sekolah.
Sementara korban berinisial B, usianya sudah dewasa.
Korban berusia lebih tua beberapa tahun dengan kedua terduga pelaku.
Suyanto mengaku, kasus dugaan asusila itu muncul dari laporan warga yang merasa kasihan dengan korban.
Kemudian, seorang ketua RT juga melaporkan yang sama.
Kemudian, pihak-pihak terkait dikumpulkan untuk mencari solusi.
Bahkan, proses mediasi sudah tiga kali terjadi.
Tidak kunjung ada titik temu.
Baca juga: Wanita Dihamili Oknum Kades di Pekalongan, Hamil 11 Minggu Diancam Dibunuh dan Disantet
Jika melihat usia kandungan, perbuatan tidak terpuji itu dilakukan sekitar bulan Februari - Maret 2021 lalu.
"Baru tiga kali pertemuan belum ada titik temu, Sejauh ini belum ada perkembangan lagi, masih sama seperti kemarin. Kami masih mencari solusi terbaik," terangnya, Minggu (15/8/2021).
Suyanto menegaskan sudah berkoordinasi dengan Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik yang juga merupakan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Tujuannya, untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami tidak ada kepentingan apapun, hanya ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik. Kasihan dengan bayi yang ada di dalam kandungan itu," ungkapnya.