TKW Indramayu Tewas di Turki

HEBOH Disantet, Baru Sehari Kerja TKW Indramayu Ini Mendadak Tewas di Turki, SBMI Jelaskan Sebabnya

Mulanya heboh seorang Tenaga Kerja Wanita ( TKW) asal Indramayu meninggal karena disantet. KBRI melalui SBMI menjelaskan tentang meninggalnya TKW itu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
DOKUMENTASI KOMPAS
Illustrasi disantet. Mulanya heboh seorang Tenaga Kerja Wanita ( TKW) asal Indramayu disebutkan meninggal mendadak karena disantet. Namun ternyata pihak KBRI di Turki melalui SBMI Indramayu menjelaskan tentang meninggalnya TKW tersebut. 

Menurut keterangan KBRI Turki, Masripah meninggal karena Covid-19.

"Saya konfirmasi ke pihak KBRI itu katanya di sana ada surat keterangan dari RS juga, dalam surat itu bahasanya penyakit menular kena Covid-19," ujar dia.

Akan Dibawa Pulang 

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu bakal memperjuangkan agar jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW yang meninggal di Turki bisa dipulangkan ke tanah air.

Termasuk mendesak agar pihak sponsor mau bertanggungjawab perihal meninggalnya TKW yang bersangkutan.

TKW itu diketahui bersama Masripah, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.

Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, hal tersebut sesuai dengan permintaan pihak keluarga yang mengadu ke SBMI.

Terlebih, Masripah diduga diberangkatkan secara unprosedural ke negara timur tengah dan ketika Indonesia tengah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia diberangkatkan pada 10 Juli 2021 kemarin.

"Kita akan memperjuangkan itu dan meminta pertanggungjawabkan dari pihak perekrut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (25/7/2021).

Dalam hal ini, SBMI Indramayu pun sudah berkirim surat kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Turki dan sudah direspon.

Hanya saja, KBRI Turki baru menyampaikan kondisi Masripah yang saat ini masih berada di ruang pendingin rumah sakit.

Belum ada informasi lebih lanjut yang diterima SBMI dari KBRI Turki.

Ia juga tidak memungkiri, meninggal dunianya Masripah karena Covid-19, kemungkinan besar akan sulit untuk dipulangkan.

Hanya saja, SBMI akan mencoba agar jenazah dapat dikebumikan di kampung halaman.

Di Turki sendiri, diketahui, Masripah baru bekerja selama 1 hari hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved