Pakai Motor Klasik, Ridwan Kamil Keliling Bandung dan Cimahi Bagikan Sembako dan Uang Tunai

Menggunakan sepeda motor klasiknya, Ridwan Kamil berkeliling Bandung dari rumah dinasnya di Gedung Pakuan ke Cimindi dan Leuwigajah di Kota Cimahi

Editor: Machmud Mubarok
Humas Jabar
Di sela kesehariannya yang padat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil membagikan sembako dan uang tunai kepada sejumlah warga Bandung dan Cimahi, di Hari Raya Iduladha, Selasa (20/7). Ia membagikannya kepada warga terdampak PPKM Darurat yang tidak terdata sebagai penerima bansos. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Di sela kesehariannya yang padat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil membagikan sembako dan uang tunai kepada sejumlah warga Bandung dan Cimahi, di Hari Raya Iduladha, Selasa (20/7). Ia membagikannya kepada warga terdampak PPKM Darurat yang tidak terdata sebagai penerima bansos.

Menggunakan sepeda motor klasiknya, Ridwan Kamil berkeliling Bandung dari rumah dinasnya di Gedung Pakuan ke Cimindi dan Leuwigajah di Kota Cimahi. Ia membagikan sembako dan uang tunai kepada sejumlah warga di sana dan sepanjang perjalanannya.

Ia kemudian menuju rumah warga lainnya di Banjaran di Kabupaten Bandung dan bersilaturahmi ke Pesantren Darul Hikam di Banjaran. Ada sekitar 200 paket dari Baznas yang ia bagikan kepada warga di berbagai titik selama keliling Bandung tersebut.

"Hari ini agendanya adalah mulai membagikan bantuan berupa tunai dan sembako bagi masyarakat yang tidak terdata oleh sistem bansos secara formal karena banyak warga yang terdampak akibat PPKM Darurat," katanya seusai membagikan bantuan tersebut.

Baca juga: APA Itu PPKM Level 3? Akan Diterapkan Bupati Bandung Mulai Besok Hingga 31 Juli 2021

Baca juga: INI Sejarah Idul Adha Sehingga Dikenal Sebagai Hari Raya Kurban, Bermula dari Pengorbanan Ismail

Hasil pemantauannya selama berkeliling Bandung, katanya, terlihat mobilitas warga sangat turun dan kegiatan sangat sepi walaupun di hari raya. Tentunya ia harapkan ini bagian dari ketaatan yang secara baik diperlihatkan oleh warga Jabar.

"Allah memberikan ujian ke setiap umat dengan cara dan bentuk yang berbeda. Kita sedang diuji oleh Covid dan juga kesabaran kita. Banyak kepahitan yang kita alami tapi keselamatan nyawa yang utama. Mudah-mudahan kurban dan ibadah kita mendapat rida Allah sebagai bagian dari ketakwaan kita. Dan berharap kita segera terlepas dari pandemi ini," katanya.

Perayaan Iduladha tahun ini masih diselimuti situasi kedaruratan Covid-19. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun mengimbau masyarakat merayakan Iduladha dari rumah masing-masing guna menekan lonjakan kasus COVID-19.

Ridwan Kamil pun menyatakan ia bersama keluarga menjalankan salat Iduladha dan kurban di Rumah Dinas Gedung Pakuan, Kota Bandung. Terlebih Iduladha tahun ini bersamaan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kang Emil juga mengimbau pelaksanaan Iduladha 1442 H untuk mengoptimalkan hari tasyriq dan membeli hewan kurban dengan memanfaatkan teknologi dengan bertransaksi online.

Penyembelihan hewan kurban, kata Kang Emil, dapat berlangsung dalam waktu tiga hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah 1442 Hijriah. Tujuannya untuk menghindari kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.

Menurut Kang Emil, penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R). Namun karena keterbatasan lokasi, pemotongan dapat dilakukan di luar RPH-R dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Satu petugas satu alat, jangan bergantian. Sementara pemilik hewan kurban tidak perlu hadir di lokasi, panitia bisa memfasilitasi dengan alat komunikasi, bisa zoom atau lainnya," ucap Kang Emil.

Kang Emil menuturkan, pendistribusian daging hewan kurban harus dilakukan dari rumah ke rumah, sehingga tidak menimbulkan kerumunan di lokasi penyembelihan kurban.

Terkait lokasi penjualan hewan kurban, Kang Emil menegaskan wajib menerapkan protokol kesehatan, menjaga lokasi berjualan dan hewan kurban tetap bersih. Bahkan jauh lebih baik jika penjualan dilakukan secara online atau mengoordinasikan pembelian hewan kurban melalui DKM bersangkutan.

"Pandemi COVID-19 memaksa kita semua untuk beradaptasi dalam merayakan hari besar keagamaan, tidak terkecuali Idulfitri dan Iduladha. Kita dipaksa menunda tradisi-tradisi hari kemenangan karena yang terpenting saat ini adalah masyarakat harus memastikan kesehatan dirinya dan keluarga," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved