Idul Adha
INI Sejarah Idul Adha Sehingga Dikenal Sebagai Hari Raya Kurban, Bermula dari Pengorbanan Ismail
Hari Selasa (20/7/2021) bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah 1442 H dirayakan kaum muslimin sebagai Hari Raya Idul Adha 1442 H.
TRIBUNCIREBON.COM - Hari Selasa (20/7/2021) bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah 1442 H dirayakan kaum muslimin sebagai Hari Raya Idul Adha 1442 H.
Di Hari Raya ini umat Islam yang mempunyai kelebihan rezeki, menyembelih hewan kurban.
Berikut ini sejarah Hari Raya Idul Adha.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Raya Idul Adha?
Dikutip dari history.com, Idul Adha atau Hari Raya Kurban menandakan kesediaan Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah.
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan putranya yang bernama Ismail.
Baca juga: Bolehkah Berpuasa Pada Tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah Setelah Idul Adha? Ini Penjelasannya
Baca juga: Terlalu Banyak Makan Daging Saat Idul Adha Bikin Kolesterol Naik, Tenang Minum 8 Jenis Jus Buah Ini
Di dalam Al Quran disebutkan, Ibrahim bermimpi di mana Allah memerintahkan dia untuk mengorbankan putranya sebagai tanda ketaatan kepada Tuhan.
Dijelaskan, setan mencoba untuk membingungkan Ibrahim dan menggodanya untuk tidak melakukan tindakan itu, tetapi Ibrahim mengusirnya.
Namun, saat Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah menghentikannya.
Allah mengirim Malaikat Jibril dengan seekor domba jantan untuk dikorbankan.
Ibrahim diizinkan untuk mengorbankan seekor domba jantan sebagai ganti putranya
Peringatan Adha, yang berarti pengorbanan, terjadi pada hari terakhir ibadah haji.
Perayaan Idul Adha
Idul Adha secara tradisional dirayakan pada hari pertama, oleh mereka yang mampu melakukannya.
Perayaan dilakukan dengan pengorbanan simbolis seekor domba, kambing, sapi, unta, atau hewan lain.
Kemudian dagingnya dibagi menjadi tiga untuk dibagikan secara merata di antara keluarga, teman, dan yang membutuhkan.
Jamaah Muslim biasanya melakukan doa bersama, atau shalat saat fajar pada hari pertama Hari Raya Idul Adha.
Haji dan Ka'bah

Idul Adha dirayakan pada hari terakhir ziarah haji tahunan ke Mekah, kota paling suci dalam Islam.
Semua Muslim yang mampu diminta untuk melakukan perjalanan haji, setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Di Mekah, jamaah mengunjungi tempat suci Ka'bah dan monumen terpenting Islam di Masjidil Haram.
Ka'bah diyakini telah dibangun oleh Ibrahim dan Ismail.
Peziarah juga mengunjungi Jembatan Jamarat, di mana Ibrahim diyakini telah melempari setan dengan batu.
Baca juga: Sebelum Salat Idul Adha Sendiri di Masjid Agung Indramayu, Ibu Guru Belajar Tata Cara Salat Sendiri
Baca juga: Libur Idul Adha, Sejumlah Ruas Jalan di Kota dan Kabupaten Cirebon Terpantau Lengang
Apa bedanya Idul Adha dengan Idul Fitri?
Dalam bahasa Arab, "Idul Fitri" berarti perayaan atau pesta.
Hari Raya Idul Fitri terjadi pada akhir Ramadhan.
Di mana pada bulan Ramadhan, seluruh umut Islam melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.
Ramadhan adalah bulan di mana Allah menurunkan ayat-ayat pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad.
Sedangkan Idul Adha berlangsung sekitar dua bulan setelah Idul Fitri.
Tanggal kedua hari raya tersebut berubah setiap tahun, karena didasarkan pada kalender lunar Islam, yaitu sekitar 11 hari lebih pendek dari kalender Gregorian Barat yang 365 hari .
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Idul Adha atau Hari Raya Kurban: Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2021/07/20/sejarah-idul-adha-atau-hari-raya-kurban-kisah-nabi-ibrahim-menyembelih-nabi-ismail?page=all.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara