Virus Corona Menyebar

Apa Sih Terapi Plasma Konvalesen dan Apa Risikonya? Bantu Menyembuhkan Pasien Covid-19 Lebih Cepat

Sampai sejauh ini belum ada satu pun terapi definitif yang benar-benar menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Istimewa
Tangkapan layar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan donor plasma konvalesen di Markas PMI, Jakarta, Senin (18/1/2021).(ISTIMEWA) 

Selain itu, terapi ini baik diberikan bagi pasien pada tahap awal penyakit dan pada pasien yang memiliki sistem imun yang lemah.

Apa risiko terapi plasma konvalesen?

Risiko dari menerima donor plasma konvalesen pada kasus Covid-19 belum diketahui.

Namun, para ahli percaya bahwa risikonya sangat rendah karena pemberi plasma telah sembuh infeksi SARS-CoV-2.

Namun, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi akibat terapi plasma konvalesen sebagai berikut.

Di antara risikonya adalah reaksi alergi, kerusakan paru, dan sulit bernapas.

Risiko infeksi sekunder pada donor darah jarang terjadi karena setiap darah yang masuk akan dites terlebih dahulu dari berbagai penyakit infeksi seperti HIV dan hepatitis B.

Beberapa kasus mungkin menunjukkan komplikasi ringan dari terapi ini.

Selain itu, penggunaan terapi ini pada pasien ibu hamil dan anak-anak belum direkomendasikan.

Belum ada data yang cukup untuk membuktikan keamanan terapi ini untuk digunakan pada dua kelompok rentan tersebut.

Hasil Terapi

Terapi plasma konvalesen di berbagai negara menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

Belum ada data pasti bahwa terapi ini benar-benar menyembuhkan pasien Covid.

Namun antibodi dalam plasma donor akan membantu pasien untuk sembuh lebih cepat dengan gejala yang lebih ringan. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved