Kisah Aipda Citro Polisi Berprestasi & Baik Hati, 3 Tahun Bantu Bangun Rumah Warga Miskin di Cianjur

Usut punya usut ternyata Aipda Citro sudah membantu membangun 8 rumah warga miskin dan merehab 2 madrasah serta 4 Musala.

Tribun Jabar
Aipda Citro di atas mobil patroli sedang menurunkan bambu di Polsek Sukaresmi 

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Kisah Aipda Citro Hasuduan Manalu anggota Polsek Sukaresmi menjadi perbincangan hangat di internal Polres Cianjur.

Namanya mewakili Bintara Polres Cianjur diajukan ke Polda Jabar untuk mendapat penghargaan.

Apa yang telah dilakukan Aipda Citro hingga bisa mewakili Cianjur untuk mendapat penghargaan dari Polda Jabar selain Kasatnarkoba AKP Ali Jupri?

Pimpinan di Polsek Sukaresmi pun nyaris saja tak mengetahui kegiatan Aipda Citro selama tiga tahun menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Polisi Ancam Pelanggar PPKM Mikro Darurat dengan Sanksi Tegas, Ini Penjelasan Kapolda Jabar

Usut punya usut ternyata Aipda Citro sudah membantu membangun 8 rumah warga miskin dan merehab 2 madrasah serta 4 Musala.

Citro tak banyak bicara, hingga pimpinannya pun harus mengorek keterangan langsung dari dirinya dan melakukan survei ke lapangan mengenai apa yang telah ia lakukan di Desa Cikancana.

Ditemui di Polsek Sukaresmi, Kamis (1/7/2021), Citro baru saja tiba dengan mobil patroli yang memuat bambu.

Ia mengatakan bambu tersebut juga diperuntukkan untuk membangun. Hanya saja karena Cikancana sedang zona kuning maka ia sedikit mengurangi aktivitas di desa tersebut.

Pria asal Medan yang menikahi istri anak ustaz ini mengatakan awal dari ia terbiasa membangun rumah pada tahun 2017.

"Saat itu rumah seorang nenek tua terbakar, saya mendatangi tempat kejadian dan melihat penderitaan yang dialami sang nenek tersebut," ujar Citro membuka pembicaraannya.

Baca juga: Prajurit TNI Serbu Lobi Mapolres Majalengka, Beri Kejutan di Hari Bhayangkara, Ini Respon Kapolres

Aipda Citro sempat bingung, ia tak punya uang tapi ingin membantu sang nenek membangun rumahnya kembali.

"Saya ke sana kemari, banyak yang mendukung, kami bergotong royong bersama ada yang menyumbang kayu, bambu," katanya.

Kesulitan belum selesai, Citro saat itu hanya memegang uang Rp 800 ribu. Namun dengan tekadnya ia mengajak warga untuk mengambil batu dari sungai tak jauh dari rumah nenek yang rumahnya terbakar.

"Dengan uang segitu, dinding tembok hanya sampai satu meter, rumah belum bisa berdiri," kata Citro.

Jalan keluar pun datang di tengah kebingungan Citro, beberapa warga yang memiliki bilik bambu menyumbangkan biliknya untuk pembangunan rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved