KRITIS Kebutuhan Oksigen di Subang Naik 300 Persen, Setiap Hari RSUD Butuh 300 Tabung
Achmad mengatakan dalam 3 hari penggunaan oksigen di RSUD mencapai 600 tabung dalam tiga hari dengan kondisi full pasien.
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Ketersediaan oksigen di Subang mencapai angka kritis, kenaikan penggunaan mencapai 300 persen perhari.
Direktur Utama RSUD Ciereng Kabupaten Subang Achmad Nasuhi mengatakan kenaikan pemakaian oksigen disebabkan oleh lonjakan pasien.
"Jadi untuk satu jalur oksigen rata-rata satu pasien satu tabung hanya bertahan 40 menit, belum lagi ada yang dipasang dua jalur," ujar Achmad ketika diwawancara awak media di Politeknik Negeri Subang, Selasa (29/6/2021).
Achmad mengatakan dalam 3 hari penggunaan oksigen di RSUD Ciereng mencapai 600 tabung dalam tiga hari dengan kondisi full pasien.
"Penggunaan minimal dalam sehari itu mencapi 300 tabung, itupun kita isi jemput bola," kata dia.
Dari ratusan tabung yang digunakan, Dirut RSUD Ciereng menyatakan 70 persen tabung digunakan untuk pasien Covid-19, sedangkan sisanya untuk pasien umum dan ruang bedah.
Baca juga: Covid-19 Menggila, Warga Serbu Oksigen Portabel, di Apotek Ludes Terjual, Kini Harus Pre Order
Stok Bandung Menipis
Melonjaknya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung beriringan dengan tingginya permintaan isi ulang tabung oksigen cair bagi kebutuhan pasien positif Covid-19.
Kondisi ini selain berdampak pada langkanya tabung oksigen di pasaran bagi konsumen, tapi juga bagi penyedia jasa isi ulang, seperti apotek yang mengalami pembatasan pengiriman oleh pihak suplyer oksigen.
Asisten Apoteker Prima Jaya di Jalan Tubagus Ismail, Akhmad Alam Maulana mengaku, tingginya permintaan konsumen, membuat ketersediaan tabung oksigen mengalami kekosongan sejak seminggu terakhir.
"Minggu kemarin kita benar-benar kosong, hari Jumat kemarin memang ada pengiriman, tapi jumlahnya di batasi hanya sepuluh tabung ukuran satu meter kubik dari biasanya kita di kirim 20 tabung oksigen dari suplayer. Alasannya, pasokan dibagi-bagi ke beberapa wilayah area, bukan cuma di Kota Bandung tapi juga luar Kota Bandung," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (27/6/2021).
Alam menjelaskan, selama beberapa pekan setelah hari raya Idulfitri, permintaan konsumen akan isi ulang tabung oksigen, meningkat pesat. Bahkan, seiring terbatasnya ketersediaan barang, membuat sejumlah konsumen memilih untuk membeli tabung lengkap dengan regulatornya.
"Kalau dulu sebelum hari raya, konsumen yang ngisi ulang tabung oksigen itu paling hanya satu atau dua orang, tapi beberapa hari ini lebih dari lima orang. Malahan terakhir itu hari Jumat pagi kita ngisi datang sepuluh tabung, Jumat malam itu sudah tinggal sisa dua lagi, bahkan beberapa konsumen harus waiting list, dan minta untuk dikabari kalau tabung oksigen datang dari suplyer, sampai segitunya," ucapnya.
Meski demikian, untuk saat ini ia mengaku belum berniat untuk menaikan harga jual maupun melakukan pembatasan penjualan kepada para konsumen.