KKB Papua

Pemasok Senjata KKB Papua Bongkar Asal Uang Pembelian Senpi Berasal dari Ketua DPRD dan Pemkab

Sosok Ratius Murib alias Neson Murib diduga merupakan jaringan penjual senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Satgas Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib yang diduga merupakan jaringan penjual senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Puncak Jaya, Papua 

TRIBUNCIREBON.COM - Seorang diduga pemasok senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditangkap Satgas Nemangkawi.

Dia adalah Ratius Murib atau Neson Murib yang merupakan bagian dari KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Sosok Ratius Murib alias Neson Murib diduga merupakan jaringan penjual senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Puncak Jaya, Papua.

Neson Murib diamankan di Bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya.

Neson Murib diamankan ketika sedang transit di Bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya oleh anggota KP3 Bandara Mulia Polres Puncak Jaya.

Neson diduga telah melakukan sejumlah transaksi senjata api dan meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

Total yang dikirim dan diterima Nelson mencapai Rp1,39 miliar.

Baca juga: 4 Anggota KKB Papua Tewas dan 11 Lainnya Ditangkap dalam Satu Bulan Operasi TNI dan Polri

s
Ratius Murib (Istimewa)

Serambinews.com melansir Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membeberkan awal mula penangkapan seorang pria bernama Ratius Murib alias Neson Murib.

Ratius Murib merupakan pemasok senjata bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Neson ditangkap Satuan Tugas Operasi Nemangkawi pada Senin (14/6/2021).

Neson ditangkap anggota Kepolisian Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Saat ditangkap, Neson diketahui hendak berangkat ke Kabupaten Mimika.

Diduga kuat, Neson memiliki peran penting dalam jaringan penjual senjata api dan amunisi kepada KKB di Papua.

"Neson Murib diketahui sudah melakukan sejumlah transaksi mencapai miliaran rupiah terkait dengan penjualan dan pembelian senpi beserta amunisinya. katanya.

"Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000," ujarnya.

Baca juga: Megawati Menyarankan BIN Pakai Strategi Perang Gerilya untuk Buru KKB Papua: Mereka Tahu Jalan Tikus

s

Ketika ditangkap, Neson kedapatan membawa uang tunai sebesar 370 juta rupiah. 

Uang tersebut diduga akan digunakannya untuk membeli senjata api dari seseorang.

Mathius mengatakan, kecurigaan bermula saat petugas menemukan uang ratusan juta yang diduga untuk membeli senjata.

"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta, jadi informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika, kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," katanya, Selasa (16/6/2021).

Mathius lalu melanjutkan, Neson diketahui aknggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Namun, dalam aksinya Neson berada di bawah komando kelompok yang berada di kawasan Ilaga, di bawah pimpinan Numbuk Telenggen.

 "Dia anak buahnya Numbuk Telenggen yang merupakan sempalan kelompoknya Lekagak," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/6/2021).

Neson diketahui juga telah melakukan sejumlah transaksi mencapai miliran rupiah terkait penjualan dan pembelian senjata api beserta amunisinya secara ilegal.

Wakil Satuan Tugas (Wasatgas) Hubungan Masyarakat (Humas) Ops Nemangkawi, AKBP Arief Fajar Satria, mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini terus melakukan pendalaman terhadap jaringan penjual senjata api dan amunisi tersebut.

"Saat ini untuk saudara RA telah diamankan di Polres Puncak Jaya dan akan dilakukan pemeriksaan secara intensif," ucap Arief. 

Baca juga: Cara Gus Dur Hadapi Konflik Papua Disebut Jadi Pendekatan Terbaik Pemerintah, Ini yang Dilakukannya

Terima Uang Rp 370 Juta dari Ketua DPRD Tolikara

Satgas Nemangkawi menduga bahwa Ratius Murib alias Neson Murib yang juga menjadi pemasok senjata kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua mendapatkan uang dari Ketua DPRD Kabupaten Tolikara Sonny Wanimbo.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan uang yang diterima sebesar Rp370 juta yang digunakan untuk transaksi jual-beli senjata api dan amunisi untuk KKB Papua.

"Neson Murib membawa uang cash pecahan Rp 100 ribu sebanyak Rp 370 juta untuk bertemu dengan saudara Dewan Wenda yang mana bersedia membantu Neson Murib membeli senjata dan amunisi di Kabupaten Timika," kata Iqbal dalam keterangannya, Rabu (16/6/2021).

Menurut Iqbal, uang tersebut diduga diberikan Sonny Wanimbo kepada Neson pada April 2021 lalu di salah satu hotel di Papua.

Satgas Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib yang diduga merupakan jaringan penjual senjata api (senpi) dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Puncak Jaya, Papua

Adapun Sonny dan Neson saling mengenal karena pernah mengenyam pendidikan di Universitas Warmadewa.

"Sonny Wanimbo merupakan teman kuliah Neson di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali yang mana Sonny Wanimbo pada saat itu merupakan Ketua Ikatan Mahasiswa Pegunungan Sejawa dan Bali. Ia aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan kongres kemahasiswaan pegunungan," jelas Iqbal.

Lebih lanjut, kata Iqbal, pihaknya memiliki bukti yang kuat terkait adanya transaksi yang diberikan Sonny kepada Neson. Nantinya, Sonny bakal dipanggil untuk diperiksa terkait dugaan transaksi tersebut.

"Saat ini penyidik masih mendalami bukti transfer tersebut. Dan semua nama yang ada bukti transfer tersebut pasti akan di panggil penyidik," tukasnya.

Baca juga: Pasukan Setan Batalyon Yonif 315/Garuda.Tiba di Merauke, Siap Hadapi KKB Papua di Wilayah Rawan

Daftar 9 KKB yang Masih Aktif Tebar Teror di Papua

Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw membeberkan identitas KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut.

Paulus mencatat sedikitnya 9 KKB Papua yang masih aktif.

Namun, ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.

"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri, dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," kata Paulus dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021).

Kesembilan kelompok teroris yang masih aktif adalah kelompok Sabinus Walker, Undius Kogoya, dan Lewis Kogoya yang biasa aktif di daerah Intan Jaya Papua.

Kemudian, kelompok Goliat Tabuni, Lekagak Telenggen, Peni Murib, dan Ando Waker yang biasa melakukan teror di sekitar Puncak Papua.

Selanjutnya, kelompok Joni Botak yang biasa aktif di Mimika Papua, dan kelompok Egianus Kogoya yang biasa beroperasi di Nduga Papua.

Paulus menjelaskan, dua kelompok KKB Papua yang tak aktif adalah Mathias Wenda yang biasa beroperasi di Wutung, dan Puron Wonda dan Endem Wanimbo yang biasa beraksi di Lanny Jaya.

"Ada tokoh-tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif."

"Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif," bebernya.

Paulus menuturkan, kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.

"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat."

"Tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga, masuk ke tahap brutal."

"Sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," paparnya.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, setidaknya ada 9 kelompok teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang masih menjadi target operasi.

Total, anggotanya diperkirakan mencapai 150 orang.

"Saya menyampaikan kelompok mereka itu ada 7-9 kelompok."

"Namun yang kami petakan teridentifikasi kurang lebih 150 orang," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Ia menyampaikan, KKB tak terpusat di suatu titik persembunyian.

Lokasi persembunyian KKB tersebar di sejumlah daerah di Papua.

"Mereka dibagi 7 sampai 9 kelompok yang terpencar di berbagai daerah."

"Dipetakan oleh aparat keamanan baik TNI maupun Polri bahwa mereka sudah dapat diidentifikasi kelompok-kelompoknya. Termasuk pimpinan-pimpinannya," jelasnya.

Ahmad menyampaikan pihaknya juga telah memetakan kekuatan persenjataan di setiap masing-masing kelompok tersebut.

Namun, dia tak menampik memiliki sejumlah kendala.

Di antaranya, aparat TNI-Polri terhalang medan lokasi persembunyian pelaku yang berada di pegunungan hingga hutan.

Kelompok ini bersembunyi di medan yang luas untuk dapat menyembunyikan jejaknya.

"Tantangan dan kendala adalah medan daripada lokasi mereka bersembunyi adalah medan yang luas."

"Termasuk hutan yang lebat dan berbukit-bukit."

"ini merupakan tantangan bagi aparat TNI-Polri."

"Tapi posisi dari mereka TNI-Polri sudah bisa mulai memetakan dan terus melakukan pengejaran kelompok kriminal bersenjata tersebut," paparnya. (Serambinews.com/Kompas.com/Tribunnews)

Berita lain terkait KKB Papua

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved