Cara Gus Dur Hadapi Konflik Papua Disebut Jadi Pendekatan Terbaik Pemerintah, Ini yang Dilakukannya
Cara KH Abdurrahman Wahid dalam menangani konflik Papua ini diakui sebagai pendekatan terbaik yang pernah dilakukan Pemerintah Indonesia di bumi Papua
TRIBUNCIREBON.COM - Cara humanis Gus Dur menyelesaikan konflik Papua banyak dipuji berbagai pihak.
Bahkan Gus Dur mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua.
Cara Presiden Ke-4 Indonesia, KH Abdurrahman Wahid dalam menangani konflik Papua ini diakui sebagai pendekatan terbaik yang pernah dilakukan Pemerintah Indonesia di bumi Papua.
Gus Dur saat itu menegaskan bahwa semua yang ada di Papua adalah saudara-saudaranya, saudara sebangsa dan sesama manusia.
Ini dilakukan Gus Dur sehingga terbangun kepercayaan masyarakat Papua kepada pemerintah.
Cara itu dipuji banyak pihak, termasuk dari kalangan warga Papua sendiri. Sehingga tak ayal, pada masanya, tak ada gejolak berarti di sana.
Konflik Papua sudah terjadi berkepanjangan selama berpuluh-puluh tahun.
Meski begitu hanya pada masa pemerintahan Gus Dur, pendekatan humanis dilakukan untuk meredam konflik.
Walaupun hanya menjabat kurang lebih 20 bulan sebagai Presiden, namun Gus Dur pernah mengupayakan penyelesaian konflik dengan mendengar keluh kesah warga Papua.
Dua bulan setelah dilantik menjadi Presiden Indonesia, pada bulan Desember 1999, Gus Dur mengunjungi Papua untuk melakukan dialog informal dengan beragam “perwakilan” dari Papua.
Baca juga: Anggota KKB Pimpinan Legakak Telenggen Tewas dan Dua Orang Alami Luka Tembak oleh Satgas Nemangkawi
Dialog dimulai sebagai upaya untuk mendorong pendekatan kemanusiaan terhadap konflik.
Gus Dur juga menyetujui kongres pro-kemerdekaan dan menyetujui pengibaran Bintang Kejora.
Alasan Gus Dur tidk melarang pengibaran bendera Bintang Kejora karena itu adalah bendera kultural.
"Kalau kita anggap sebagai bendera politik, salah kita sendiri,” kata Gus Dur sebagaimana dikutip dari nu.or.id.
Gus Dur Mengubah Nama Irian Jaya Menjadi Papua