Imbas Lonjakan Kasus Covid-19, Sekolah Tatap Muka di Garut Kembali Ditutup, Guru dan Siswa Kecewa
Belum lama dibuka, sekolah dan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Garut kembali ditutup, Selasa (1/6/2021)
Editor:
Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Belum lama dibuka, sekolah dan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Garut kembali ditutup, Selasa (1/6/2021)
Hal tersebut dampak dari meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 pasca lebaran di Kabupaten Garut.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan ada pembatasan yang sangat ketat termasuk penghentian sementara tatap muka selama dua minggu.
Baca juga: KBM Tatap Muka di Majalengka Digelar Juli 2021, tapi Kemungkinan Besar Dilaksanakannya Terbatas
"Jadi untuk Garut ini ada beberapa pembatasan salah satunya adalah di sekolah, tatap muka selama dua minggu dari sekarang ditutup dulu," ucapnya.
Tidak hanya sekolah, menurut Helmi kegiatan yang menimbulkan keramaian juga dibatasi dengan ketat maksimal 25 persen.
"Sangat ketat ya, Pak Kapolres juga Pak Dandim dan kita tidak akan segan-segan menutup kegiatan-kegiatan yang melebihi dari 25 persen," ungkapnya.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Garut yang ditanda tangani 31 Mei 2021.
Baca juga: Kota Cimahi Mulai Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Dicek Suhu Tubuh, Cuci Tangan & Jaga Jarak
Dalam surat tersebut tertuang poin keputusan penghentian kegiatan belajar tatap muka di sekolah dan kembali dilaksanakan secara daring.
Diberhentikannya tatap muka di Kabupaten Garut disambut kecewa oleh para guru dan siswa yang baru saja melepas rindu belajar langsung di sekolah.
Salah satu guru di Kecamatan Cikajang, Nik Nik Yunika (43) mengatakan para guru dan siswa harus kembali beradaptasi dengan kegiatan belajar secara daring.
"Kami harus beradaptasi lagi untuk belajar daring, ditutupnya kembali tatap muka membuat para guru, siswa dan orangtua siswa kecewa," ungkapnya.
Meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Garut dimulai sejak tanggal 16 Mei hingga tanggal 29 Mei 2021 yaitu sebanyak 766 kasus atau 2,6 kali lipat dibanding periode sebelumnya.
Peningkatan tersebut menyebabkan beberapa rumah sakit di Kabupaten Garut mulai terisi dengan keterisian tempat tidur melebihi standar maksimal yakni 60 persen.
Data jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Garut per hari Senin malam tanggal 31 Mei mencapai 9.568 kasus konfirmasi.
Dari jumlah tersebut 570 menjalani isolasi mandiri, 360 menjalani isolasi di rumah sakit, 8.568 sembuh dan 427 meninggal dunia.(*)
Berita Terkait