Prostitusi Online

Cerita Maya Janda Anak Satu di Bandung, Order PSK Mulai Sepi: Maksimal 2 Pelanggan Semalam

Menurut Alan jika memesan jasa wanita aplikasi online tidak semua memuaskan.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribunjabar.id/Tiah SM
Ilustrasi: PSK 

TRIBUNCIREBON.COM - Geliat prostitusi online di kawasan wisata Ciater, Subang, Jawa Barat.

Objek wisata yang beroperasi di malam hari ini kerap di manfaatkan sejumlah pria hidung belang untuk memuaskan birahinya.

Bagai siambiosis mutualisme tak hanya pria hidung belang saja, para wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) juga kerap memanfaatkan momen tersebut.

Banyak orang berkunjung ke tempat wisata bukan hanya ingin sekadar wisata.

Misalnya bagi para pria hidung belang.

Mereka berkunjung ke tempat wisata juga untuk mencari teman kencan.

Berbeda dari zaman dulu, menyewa jasa wanita malam harus lewat muncikari.

Di zaman sekarang ini wanita malam juga bisa dicari dengan cara online, seperti melalui aplikasi.

Malam Senin (24/5/2021) hujan yang mengguyur kawasan di wisata Ciater wilayah selatan Kabupaten Subang cukup lebat.

Sedari siang hujan tiada henti.

Baca juga: PENGAKUAN Janda 21 Tahun Ini Jadi PSK, Pasang Tarif Rp 600 Ribu Short Time, Tamu Order Via Online

Baca juga: Pria Hidung Belang Curhat, Sengaja Main ke Ciater untuk Melampiaskan Syahwat, Order PSK Via Online

Alan (50) (nama samaran) berangkat dari daerah berjuluk Kota Padi menuju Ciater.

ia berniat liburan bersama rekannya.

Seolah menjadi kebiasaan, ia juga tak lupa menyewa jasa wanita yang bisa diajak berkencan melalui aplikasi.

Tak perlu memakan banyak waktu wanita-wanita dengan tampilan tak senonoh ramai menghiasi beranda aplikasi yang Alan buka.

Bahkan dalam aplikasi tersebut juga terlihat detail jarak si calon wanita pemuas nafsu yang hendak ia sewa.

Sampai pada pukul 17.00 WIB, Alan berhasil menggaet satu wanita dengan tarif yang menurutnya cukup murah dan wanita yang sesuai dengan kriterianya.

"Saya hubungi, bisa saja dia yang datang pakai ojek online atau saya yang jemput. Cuma tadi dia yang bersedia datang ke sini, pulang juga dia naek ojek online tak perlu diantar," kata Alan kepada Tribun, Senin (24/5/2021).

Alan tengah menunggu di salah satu vila yang terletak tak jauh dari parkiran bus kawasan wisata Ciater Kabupaten Subang.

Ia lantas menjemput wanita yang ia pesan melalui aplikasi yang diantar hanya sampai ke depan gerbang vila saja oleh pengemudi ojek online.

"Kadang di aplikasi enggak semuanya asli. Ada saja yang fotonya cantik, orangnya enggak sesuai. Kadang ada juga yang menipu ketemu enggak, tapi minta transfer duluan," ucap Alan.

Baca juga: Setiap Hari Jumat Nenah Dijemur, Sering Dicambuk Ratusan Kali dengan Kondisi Tangan Diborgol

Baca juga: Sule Ngaku Mulai Sepi Job, Hanya Ngisi 1 Program TV, Tawarkan 1,7 Hektar Tanah ke Raffi Ahmad

Alan yang memang sudah sering menyewa jasa prostitusi online tentu sudah paham mana penipu, mana yang bukan penipu.

"Kalau penipu itu jelas, dia pengen ditransfer duluan, biasanya minta nomor WA duluan," kata dia.

Menurut Alan jika memesan jasa wanita aplikasi online tidak semua memuaskan.

"Justru lebih banyak kecewanya, kadang di foto cantik. Aslinya enggak begitu, paling ada yang sesuai itu kisaran 20 persenlah jadi banyak yang enggak sesuai foto," ujarnya.

Maya (21) (nama samaran) merupakan wanita cantik yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial.

Ia merupakan warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Maya yang kali ini menjadi teman kencan Alan.

"Saya pasang tarif Rp 600 ribu, kalau ongkos ojek online antar jemput sudah saya yang bayar, jadi pelanggan cukup nunggu aja," kata Maya usai berkencan dengan Alan.

Maya menambahkan, ia sudah berkecimpung di prostitusi online selama tiga tahun.

"Itu dimulai dari sejak keluar SMA, yah, sekarang, kan, aku 21 tahun, pas usia 18 tahunlah," katanya.

Baca juga: Usai Tusuk Istrinya, Suami Pamit ke Anak Bungsunya untuk Menyerahkan Diri ke Polisi: Mau Dipenjara

Baca juga: Kolesterol Tinggi dapat Memicu Komplikasi yang Membahayakan Tubuh, Serangan Jantung hingga Stroke

Maya sendiri merupakan seorang janda muda beranak satu.

"Kalau akhir-akhir ini sepi, pas weekend pun sekarang mah sepi paling dapat dua pesanan semalam itu udah maksimal," ujar Maya.

Karenanya ia pun senang jika ada pesan masuk melalui aplikasi di ponselnya.

"Kalau Rp 600 ribu itu hanya satu kali main, kalau semalam bisa satu juta," ujarnya.

Ia sendiri mengaku menjajakan diri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Saya tulang punggung (keluarga), anak saya masih bayi, jadi butuh beli susu, selain itu saya juga tak mau merepotkan keluarga saya," ujarnya.

Berita lain terkait Pekerja Seks Komersial

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved