PENGAKUAN Janda 21 Tahun Ini Jadi PSK, Pasang Tarif Rp 600 Ribu 'Short Time', Tamu Order Via Online
"Itu dimulai dari sejak keluar SMA, yah, sekarang, kan, aku 21 tahun, pas usia 18 tahunlah," katanya.
Alan tengah menunggu di salah satu vila yang terletak tak jauh dari parkiran bus kawasan wisata Ciater Kabupaten Subang.
Ia lantas menjemput wanita yang ia pesan melalui aplikasi yang diantar hanya sampai ke depan gerbang vila saja oleh pengemudi ojek online.
"Kadang di aplikasi enggak semuanya asli. Ada saja yang fotonya cantik, orangnya enggak sesuai. Kadang ada juga yang menipu ketemu enggak, tapi minta transfer duluan," ucap Alan.
Alan yang memang sudah sering menyewa jasa prostitusi online tentu sudah paham mana penipu, mana yang bukan penipu.
"Kalau penipu itu jelas, dia pengen ditransfer duluan, biasanya minta nomor WA duluan," kata dia.
Menurut Alan jika memesan jasa wanita aplikasi online tidak semua memuaskan.
"Justru lebih banyak kecewanya, kadang di foto cantik. Aslinya enggak begitu, paling ada yang sesuai itu kisaran 20 persenlah jadi banyak yang enggak sesuai foto," ujarnya.
Bunga (21) (nama samaran) merupakan wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial.
Ia merupakan warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Bunga yang kali ini menjadi teman kencan Alan.
"Saya pasang tarif Rp 600 ribu, kalau ongkos ojek online antar jemput sudah saya yang bayar, jadi pelanggan cukup nunggu aja," kata Bunga usai berkencan dengan Alan.
Bunga menambahkan, ia sudah berkecimpung di prostitusi online selama tiga tahun.
"Itu dimulai dari sejak keluar SMA, yah, sekarang, kan, aku 21 tahun, pas usia 18 tahunlah," katanya.
Bunga sendiri merupakan seorang janda muda beranak satu.
"Kalau akhir-akhir ini sepi, pas wekend pun sekarang mah sepi paling dapat dua pesanan semalam itu udah maksimal," ujar Bunga.