Pembangunan Menara Kujang Sapasang di Sumedang Tuai Pro dan Kontra, Anggarannya Rp 100 Miliar

Rencana pemerintah membangun Menara Kujang Sapasang di Objek Wisata Panenjoan, Desa Jemah Jatigede, Kabupaten Sumedang, menuai beragam reaksi

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
ILustrasi - Puncak Permata di Waduk Jatigede Sumedang. 

Emil mengatakan, salah satu fasilitas yang juga mereka bangun di sekitar Manara Kujang Sapasang adalah masjid. Sebagian besar masih dalam proses lelang.

"Namun untuk masjid sudah ada pemenang dan 4 Juni bisa dimulai sambil yang lainnya bisa kebut secepatnya. Target  bulan Januari 2022 bisa digunakan,” kata Emil.

Ia mengatakan, pembangunan Kujang Sapasang ini, akan menjadi landmark baru Kabupaten Sumedang yang menandai lahirnya Jatigede sebagai kawasan pariwisata di Kabupaten Sumedang dan Jawa Barat.

Selama ini Jatigede hanya dikenal sebagai kawasan untuk kegiatan pengelolaan air. Padahal, Jatigede menyimpan keindahan yang luar biasa berupa miniatur pulau, sawah, dan permukiman, yang membuat warga tertarik untuk datang ke Jatigede.

“Oleh karena itu, kita fasilitasi. Ada masjid sebagai tempat salat dan istirahat. Kemudian jembatan menghubungkan dua bukit. Di bukit akhir nanti berdiri kujang. Sepasang yang utama dan sepasang dalam skala kecil. Mudah-mudahan dengan selesainya titik landmark tersebut bisa menandai lahirnya kesuksesan pariwisata di Sumedang dan juga di Jabar,” kata Emil.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, mengatakan, pembangunan ini selain untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat, juga untuk meningkatkan daya saing pariwisata Kabupaten Sumedang.

Menurut Dony, dengan dibangunnya Menara Kujang Sapasang dan masjid akan menghadirkan wisata spiritual, wisata alam, wisata budaya, dan wisata teknologi informasi di satu obyek wisata. Dengan demikian, kata Dony, obyek wisata ini akan menjadi terdepan di Indonesia yang membumi dan melangit.

99 Meter

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Boy Iman Nugraha, mengatakan Menara Kujang Sapasang ini akan memiliki tinggi 99 meter.

"Diharapkan jadi monumen sekelas Patung Liberty. Letaknya di atas bukit yang mengarah ke Waduk Jatigede. Tingginya 99 meter, mencerminkan Asmaulhusna (99 nama Allah)," ungkap Boy Iman saat dihubungi melalui telepon, kemarin.

Menara ini, menurut Boy, akan melengkapi sejumlah landmark di Indonesia, seperti Garuda Wisnu Kencana di Bali. Tujuan utamanya adalah untuk menggelorakan pariwisata di Jatigede, juga menjadi tanda keseriusan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat sekitar Jatigede di bidang pariwisata.

Pembangunan kawasan Jatigede ini, katanya, bukan hanya mengenai monumen tersebut. Tetapi juga jembatan, area kuliner atau rest area, area publik, sampai masjid.

"Bentuk masjidnya seperti bunga, tumbuhan yang ada di air, yaitu teratai. Semua bangunan di Jatigede ini akan mencirikan kekhasan Jawa Barat. Kami mencoba membangun kawasan skala nasional dan monumental karena ini memang salah satu proyek strategis Pemprov Jabar," kata Boy.

Dinasnya, menurut Boy, hanya bertugas memonitor dan melakukan evaluasi terhadap proyek senilai Rp 100 miliar tersebut. Pelaksana pembangunannya sendiri adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang yang telah menerima bantuan keuangan dari Pemprov Jabar ini.

Kawasan ini pun, katanya, akan mencerminkan kerja keras masyarakat Sumedang yang berjuang mewujudkan pembangunan Waduk Jatigede. Sehingga, masyarakat Jatigede pun diharapkan mendapat banyak manfaat dari daerahnya sendiri. (hilman kamaludin/syarif abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved