Warga Cidahu Nekat Masuk Sumur
Kades Cihideung Ungkap Korban Masuk Sumur Sebelum Wafat Suka Tinggal di Tempat Gelap dan Ogah Makan
Kepala Desa Cihideung hilir, Dede Agus Sugara memberi tanggapan soal korban masuk sumur, Opan Rasipan (60)
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Kepala Desa Cihideung hilir, Dede Agus Sugara memberi tanggapan soal korban masuk sumur, Opan Rasipan (60), warga Desa Cihideung hilir, Kecamatan Cidahu Kuningansaat diuhungi ponselnya, Minggu (16/5/2021)
Dede mengungkap, semasa hidup yang di alami korban itu selalu mendapat perhatian dari pemerintah desa, terlebih kondisi korban ini memiliki keterbelakangan mental yang hidup menyendiri.
"Iya korban merupakan warga kami yang kurang, kami dari pemerintah desa sudah makismal memberikan perhatian terhadap korban sewaktu hidup," ungkap Dede Agus Sugara saat dihubungi, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Warga Cidahu Kuningan Nekat Masuk Sumur Hingga Tewas, Diduga Karena Penyakitnya Tak Kunjung Sembuh
Kebiasaan tak lazim pada umumnya, kata Kades mengaku bahwa korban sering memilih keadaan rumahnya sebagai tempat tinggal gelap alias tak mau mendapat penerangan.
Hal itu dilakukan korban sejak beberapa tahun yang sudah diketahui masyarakat banyak desa setempat.
"Ya kalau kebiasaan korban itu rumahnya suka gelap gak mau dikasih penerangan. Kemudian korban memang hidup sendiri dan ketiga anaknya itu sudah punya kesibukan serta tidak tinggal satu rumah," ungkap Dede Agus Sugara, yang mengaku bahwa jumlah jiwa di desanya itu ada sekitar 7 ribu orang dari sebanyak 1200 Kepala Keluarga (KK).
Dalam kebiasaan lainnya, Kades mengungkap bahwa kehidupan korban suka berontak saat diberi makanan untuk kebutuhan hidupnya.
Baca juga: Dua Anggota KKB Papua Tewas Saat Kontak Tembak dengan TNI-Polri di Ilaga, Satu Orang Melarikan Diri
"Ya soal berontak itu emang sering terjadi kalau ada yang kasih makan dan menghampiri rumah korban," ungkapnya.
Melihat kejadian demikian, kata Agus mengaku bahwa korban murni melakukan tindakan nekat dalam mengakhiri hidupnya.
Tentu ini tidak baik bagi kalangan masyarakat dalam menjalani kehidupan yang berpatokan pada keyakinan dan agama yang dipercayainya.
"Untuk kejadian ini, kami tentu menyesal terhadap tindakan nekat warga demikian. Dan kepada kalangan masyarakat tolong tingkatkan ibadah serta terbuka dalam menghadapi permasalahan yang sekiranya butuh pemecahan," ujarnya.
Mengenai prosesi pemakaman, Kades Agus menyebut bahwa korban telah mendapat pelayanan sebagaimana mestinya. "Untuk pemakaman itu berlangsung tadi malam," ujarnya.
Sementara itu,
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Kuningan, korban Opong Rasipan (60), warga Dusun Cireja Rt 02 Rw 07 Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu, Kuningan Jawa Barat, meninggal akibat tenggelam di dalam sumur sedalam 12 meter dengan diameter 1 meter.
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti menyehut bahwa korban nekat mengakhiri hidup dengan masuk ke dalam sumur diduga karena beban pikiran akibat sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
"Dari keterangan saksi, korban meninggal diduga nekat mengakhiri hidupnya akibat sakit yang tak kunjung sembuh," ujarnya.
Dikatakan Khadafi mengulas keterangan saksi tetangga korban, sekitar pukul 14:00 WIB, korban sempat mencari racun tikus.
"Lalu pada pukul 18:00 WIB, saksi mendengar suara sesuatu jatuh ke sumur. Saksi kemudian mengetahui ada orang tercebur ke dalam sumur dan Ia lalu meminta bantuan ke Kadus Cireja, Bapak Didi Rosidi dan warga sekitar untuk membantu menolong korban," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah mendapat laporan dari warga dan perangkat Kecamatan Cidahu, Petugas BPBD Kuningan langsung melakukan evakuasi korban dalam sumur sedalam 12 meter di Desa Cidahu hilir, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021).
Diketahui sebelumnya, korban masuk sumur itu bernama Opang Rasipan (60).
"Betul tadi petugas kami turun lakukan evakuasi korban masuk sumur," kata Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana saat menyampaikan keterangan kepada wartawan, Kamis (15/5/2021).
Indra mengklaim bahwa petugas yang melakukan evakuasi tadi tentu memiliki pengalaman dan keterampilan.
Baca juga: Minta Suami Ceraikan Istri Keempat, Pria di Lampung Bunuh Istri dengan Balok Lalu Dibuang ke Sumur
"Ya kebetulan lokasi sumur tadi terbuka dan petugas dalam waktu cepat lakukan evakuasi korban," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, suasana lebaran Idul Fitri 1442 di Dusun Cireja RT 002 RW 007, Desa Cihideung hilir, Kecamatan Cidahu, Kuningan Jawa Barat yang gembira ria berubah menjadi duka.
Hal itu menyusul dengan kabar beredar salah seorang warga desa setempat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara masuk ke sumur sedalam 12 meter.
Data terhimpun korban diketahui bernama Opong Rasipan (60) berjenis kelamin Laki-Laki. Ia diduga meninggal akibat kemasukan air. Sebelumnya Opong terkena benturan matrial dalam sumur yang memiliki kedalaman air sekitar 6 meter.
Lina (30), warga setempat yang juga tetangga korban, saat menyampaikan keterangan sebagai saksi kejadian tadi menyebut bahwa korban diketahui ada di dalam sumur sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Minta Suami Ceraikan Istri Keempat, Pria di Lampung Bunuh Istri dengan Balok Lalu Dibuang ke Sumur
Baca juga: Tolak Ajakan Berhubungan Intim, Wanita Ini Dibunuh Sahabat Suaminya, Mayat Korban Dibuang ke Sumur
Itu diketahui lantaran terdengar suara asing keluar dari dalam sumur.
"Tadi pas hendak waktu Magrib dengar suara yang tak biasa itu keluar dari dalam sumur," ungkapnya.
Terpisah saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana membenarkan peristiwa yang menewaskan salah satu warga desa setempat.
"Benar kejadian tadi, petugas BPBD Kuningan terlibat dalam pelaksanaan evakuasinya," ujarnya. (*)
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com