Yuni dan Sang Anak Pasrah Lihat Rumah Mereka Dilalap Api Saat Lebaran, Seluruh Barang Ikut Terbakar
Ibu rumah tangga tersebut adalah Yuni (20), salah seorang dari lima pemilik rumah menatap sisa rumah tempat mereka berteduh tidak ada lagi.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
TRIBUNCIREBON.COM.COM, BIREUEN - Seorang ibu rumah tangga duduk bersimpuh di tanah, matanya sembab, ia ditemani anaknya.
Ibu rumah tangga tersebut adalah Yuni (20), salah seorang dari lima pemilik rumah menatap sisa rumah tempat mereka berteduh tidak ada lagi.
Beberapa saat kemudian, Yuni bangun dan mengangkat sejumlah barang yang berhasil diselamatkan, kemudian duduk lagi di tanah, matanya tetap ke arah rumah.
Baca juga: Pertamina Sebut Ganti Rugi untuk Warga Terdampak Kebakaran Kilang Balongan Sesuai Aturan Pemerintah
Anaknya bernama Aira datang mendampingi ibunya yang sedang terpaku dan mata sembab serta kelelahan, wanita itu langsung merangkul anaknya.
“Ada yang berhasil diselamatkan,” tanya Serambinews.com, dengan suara getar menjawab "tidak ada sudah terbakar semua," ujarnya.
Matanya terus menatap ke depan, mungkin memikirkan saat ini sedang lebaran, pakain sudah terbakar semua, tempat tinggal tidak ada lagi.
Baca juga: KEBAKARAN di Kota Cimahi, Sebuah Rumah Makan Padang di Prapatan Cihanjuang Hangus Terbakar
Sejumlah kaum ibu, para pemuda terduduk lesu usai bersama tim Damkar memadamkan api. Yuni hampir 15 menit lebih duduk ditanah melihat tempat tinggal yang tidak ada lagi.
M Danil, selaku kepala keluarga kepada Serambinews.com mengatakan, kedua unit rumah merupakan peninggalan orangtua mereka.
Rumah panggung ludes semua, rumah permanen terbakar jendela, loteng dan teras depan. Melihat kondisi rumah bila diperbaiki dapat ditempati lagi, namun dengan memperbaiki agak susah.
“Sepertinya harus kami perbaiki atau rehab berat baru bisa ditempati, karena sebagian terbakar, kalau rumah panggung memang rata dengan tanah tidak sanggup kami bangun lagi,” ujarnya.
Sejumlah warga lainnya terlihat ikut membantu membersihkan rumah permanen yang terbakar sebagian, membersihkan air maupun memindahkan barang yang berhasil diselamatkan.
Ada beberapa barang seperti lemari dan lainnya berhasil diselamatkan lewat pintu belakang, sedangkan lainnya seperti pakaian ludes semua.
Menjawab Serambinews.com dokumen penting, M Danil mengaku tidak mengetahui pasti mungkin ada yang selamat.
“Ada beberapa tumpukan barang dibawa keluar, sedangkan barang di rumah panggung tidak ada lagi sudah terbakar semua” ujarnya.(*)