Larangan Mudik Bikin Pengusaha Angkutan Umum di Kuningan Menjerit, Dua Kali Rugi Besar
sudah dua tahun kita alami kerugian selama Pandemi Covid19. Meski demikian, kami tetap memberikan perhatian kepada karyawan bersama keluarganya
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Hari pertama larangan mudik 2021 di Kuningan kontan membuat sejumlah pengusaha angkutan umum di daerah alami kerugian hingga ratusan juta.
Hal itu dialami H Udin Kusnedi yang memiliki angkutan umum juru husan Cirebon - Kuningan - Cikijing dan sejumlah kendaraan angkutan pariwisata lainnya.
"Adanya kebijakan larangan mudik tentu sangat membuat rugi bagi kami dan seluruh karyawan angkutan," ungkap Jiud sapaan akrab yang memiliki 40 unit angkutan elf dan bis tiga perempat, Kamis (6/5/2021).
Alasan merugi, kata Jiud, ini terjadi selama dua tahun di musim Pandemi Covid19 sekarang.
"Ya sudah dua tahun kita alami kerugian selama Pandemi Covid19. Meski demikian, kami tetap memberikan perhatian kepada karyawan bersama keluarganya," ujar Jiud yang tak mau menyebutkan angka kerugian dalam usaha angkutan umum milikinya.
Jiud menjelaskan, jelang perayaan Idul Fitri seharusnya merupakan momentum bagi masyarakat dalam meraup keuntungan. Terlebih secara otomatis sirkulasi uang itu terjadi dari hulu hingga ke hilir.
"Namun dengan kebijakan larangan mudik, tentu sangat terganggu dan membuat kerugian merata dirasakan semua pengusaha dan karyawan," ujarnya.
Sementara di lokasi terminal Tipe A Kertawangunan Kuningan, sejumlah angkutan Bus AKAP dan AKDP terdampar alias tidak melakukan operasi seperti pada biasanya.
Baca juga: Viral Gadis Tak Sengaja Ketemu Sang Ayah yang Lagi Kerja Jadi Sopir Truk Saat Mudik, Ini Kisahnya
Kepala Terminal, Ahmad Sardi mengatakan, memasuki hari pertama memang tidak ada satu bus yang melakukan operasi seperti pada biasanya.
"Saat ini aktivitas angkutan Bus berhenti. Kebetulan unit Bus ada sebanyak 60 unit yang terparkir di terminal ini," ungkapnya.
Sementara layanan masyarakat tes genose hingga sekarang masih diberikan.
"Selama beberapa hari hingga sekarang ada sebanyak 30 calon penumpang yang di tes genose dan sekarang kita masih berikan layanan demikian," ungkapnya. (*)