Larangan Mudik

Takut Digigit Anjing Petugas, Sopir Travel Gelap Nangis dan Akhirnya Ngaku Bawa Pemudik dari Bekasi

Akhirnya Aji pun menangis dan mengakui kalau ia memang membawa penumpang yang berasal dari Tambun Bekasi.

Tribun Jateng
Kegiatan Satlantas Polres Tegal bersama tim gabungan dari TNI, Satpol PP, Dishub, dan Dinkes Kabupaten Tegal melaksanakan penyekatan larangan mudik hari pertama yang kali ini berlokasi di Pintu Exit Tol Adiwerna, Kamis (6/5/2021). Pada kegiatan kali ini ada 6 kendaraan diminta putar balik dan 10 kendaraan travel yang diamankan karena tidak bisa membuktikan surat jalan, surat tugas, atau pun surat sehat bebas dari Covid-19. 

TRIBUNCIREBON.COM- Hal unik terjadi saat kegiatan penyekatan larangan mudik hari pertama di Pintu Exit Tol Adiwerna yang dilaksanakan oleh Satlantas Polres Tegal beserta tim gabungan.

Ada seorang sopir travel gelap yang menangis saat ditakut-takuti anjing milik petugas, Kamis (6/5/2021). 

Seorang sopir travel gelap yang diketahui bernama Aji Mahmun (36) ini ketakutan sampai menangis karena berusaha membohongi petugas saat diinterogasi.

Baca juga: Mulai Bingung Tentukan Menu Buka Puasa? Coba 8 Kudapan ini Praktis dan Sederhana Disukai Anak-anak

Sehingga petugas berusaha menakut-nakuti dengan mendekatkan anjing.

Akhirnya Aji pun menangis dan mengakui kalau ia memang membawa penumpang yang berasal dari Tambun Bekasi.

Bahkan Aji sampai sujud dan memohon supaya tidak didekatkan lagi dengan anjing milik petugas yang kapan saja siap mengejar jika mendapat perintah.

"Ya pak maaf, saya mengaku salah tolong jangan dikasih anjingnya ke saya karena saya takut digigit," kata Aji sambil ketakutan.

Baca juga: Tak Punya Surat Tugas dan Negatif Covid-19, Ratusan Pengendara Putar Balik Kendaraan di Palimanan

Sopir asal Desa Babatan Kecamatan Warureja ini pun diarahkan untuk melakukan rapid tes antigen bersama beberapa penumpangnya.

Setelah selesai dan ditanya kenapa tadi ketakutan sampai menangis, karena ia ketahuan membohongi petugas dengan memberi keterangan palsu.

Awalnya Aji mengatakan membawa rombongan dari Brebes akan kondangan ke Tegal.

Padahal kenyataannya yang ia bawa adalah penumpang dari Tambun Bekasi yang akan mudik ke daerah Warureja dan lain-lain.

Baca juga: Polisi yang Ditabrak Mobil Pemudik Kembali Bertugas di Pos Penyekatan, Padahal Sempat Terpental

"Saya membawa penumpang lansiran (operan), jadi saya gatau mereka dari Bekasi berangkat jam berapa.

Tapi ya tadi saya menjemput di Pejagan sekitar pukul 08.00 WIB.

Saya bohong ke petugas karena takut dan panik karena kan saya memang hanya lansiran saja bukan bawa penumpang langsung dari arah Jakarta," ungkap Aji.

Aji menjelaskan, awalnya ia ditawari oleh sopir travel yang dari arah Jakarta kalau misal ada penumpang dan bayarannya sekian.

Baca juga: Antasasia WNA Rusia dan Pacarnya Dicegat Polisi di Palembang: Kami Mau Nikah Bukan Mudik

Mengingat kondisi Aji yang sedang sepi penumpang, akhirnya ia menerima tawaran hitung-hitung untuk pemasukan.

"Intinya tarif yang saya terima sekali jalan ke arah Tegal Rp 350 ribu, jadi saya tidak menghitung per orang nya. Tadi yang saya bawa ada 8 atau 9 penumpang," terangnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Tegal AKP Dwi Himawan Chandra menambahkan, sopir travel gelap awalnya ketakutan karena ada salah paham tadi dengan penumpang karena memberikan keterangan berbeda satu sama lain. 

Sehingga untuk memastikan petugas mencoba menakuti dengan mendekatkan anjing milik petugas

Sopir pun ketakutan sampai menangis dan akhirnya memberikan informasi yang sebenarnya. 

"Kami memberikan tindakan tegas dengan menilang kendaraan travel gelap.

Karena keterangan dari sopir dan penumpang tidak sinkron, karena sopir berusaha meyakinkan kami bahwa dia dari lokal mau ke tujuan lokal juga.

Tapi setelah dikroscek ternyata sedang melakukan travel gelap," jelas AKP Himawan.

Pemudik Nangis Diminta Putar Balik

Sebuah video viral memperlihatkan pemudik menangis saat diminta putar balik oleh polisi yang berjaga.

Seperti diketahui, masyarakat Indonesia dilarang mudik pada Lebaran 2021 atau Idul Fitri 2021 ini.

Adapun video pemudik menangis yang bersumber dari CNN dan INews ini diunggah di akun Instagram @manaberita.

Dalam video itu, perempuan pemudik yang mengenakan helm dan masker terlihat berlinang air mata.

Ia masih duduk di atas motornya.

Sementara itu, petugas kepolisian tampak berada di depannya.

Perempuan tersebut ternyata bermaksud mudik menggunakan sepeda motor ke Lampung.

Ia diberhentikan di pos penyekatan kawasan Jayanti, Tangerang.

Baca juga: Cerita Pemudik dari Jakarta Tujuan Brebes, Berangkat di Malam Hari Demi Hindari Petugas Penyekatan

Awalnya, pemudik itu diminta putar balik lantaran tak bisa menunjukkan surat bebas Covid-19.

Namun, perempuan tersebut meminta kelonggaran kepada petugas.

Ia mengaku, di Jakarta sudah tak memiliki penghasilan dan tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Ia di-PHK lantaran tempatnya bekerja terdampak pandemi Covid-19.

Tak disangka, petugas kepolisian memberikan kelonggaran untuk perempuan tersebut.

Baca juga: Sarnoto Nekat Mudik dari Cibubur ke Tegal, Berangkat Saat Sahur, Siang Sudah Lolos Sampai Indramayu

Setelah identitas pemudik itu diperiksa, ia pun diizinkan melintas.

Berikut adalah video pemudik menangis saat diminta putar balik:

32 Titik Penyekatan di Jawa Barat

Larangan mudik berlaku besok, Kamis (6/5/2021) sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 lebih meluas.

Masyarakat dilarang mudik Lebaran hingga 17 Mei 2021.

Sejumlah titik penyekatan akan tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatera.

Jumlah titik penyekatan pada tahun ini akan lebih banyak di bandingkan tahun lalu.

Dikutip dari Kompas.com, terdapat 333 titik penyekatan dan 166.000 personel yang terdiri dari Polri dan TNI.

Kakorlantas Polri Pol Istiono mengatakan personel akan mengadang masyarakat yang nekat mudik.

“Tahun ini ada 333 titik penyekatan mulai dari Lampung hingga Bali. Saya jamin kendaraan yang melalui jalan tikus tidak akan bisa lolos, akan kita hadang," kata dia.

Baca juga: Dilarang Mudik Tapi Boleh Bepergian di Wilayah Aglomerasi, Ini Kisaran Harga Sewa Mobil di Bandung

Di Jawa Barat terdapat 32 titik penyekatan, 8 di antaranya ada di Bandung.

Berikut ini daftar titik penyekatan di Bandung.

- Gerbang Tol Cileunyi

- Cikalang Barat Cileunyi

- Lingkar Barat Nagreg

- Gerbang Tol Soreang

- Nata Endah Kopo

- Menger Dayeuhkolot

- Simpang Kersen Bojongsoang

- Simpang Patrol Kutawaringin

Baca juga: Mudik Dilarang, Aglomerasi Masih Dibolehkan, Ini Wilayah Aglomerasi di Bandung Raya

Masyarakat yang kedapatan melanggar akan dikenakan sanksi berupa putar balik atau hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kendati mudik dilarang, aktivitas di wilayah aglomerasi tetap diperbolehkan.

Artinya masyarakat dapat berpergian di kabupaten atau kota tertentu yang berdekatan.

Dikutip dari Kontan.id, Kemenhub memberikan pengecualian dengan memperbolehkan masyarakat berpergian di wilayah tertentu selama periode larangan mudik Lebaran.

Namun, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.

Seperti tidak berpelukan atau cipika-cipiki yang kerap dilakukan saat silahturahmi mudik.

"Di dalam wilayah aglomerasi, pergerakan masyarakat dan transportasi masih dibolehkan dengan pembatasan kapasitas, frekuensi, serta jam operasional," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati saat dihubungi belum lama ini.

Adapun wilayah aglomerasi ini ada delapan daerah. Namun, harus diingat lagi, masyarakat di luar tempat-tempat itu tidak boleh sama sekali melakukan mudik.

Baca juga: Jelang Larangan Mudik 6 Mei, 935 Personel Siap Diterjunkan pada Operasi Ketupat Lodaya di Purwakarta

Berikut ini delapan wilayah aglomerasi termasuk wilayah di Jawa Barat (Bandung Raya dan Bodebek).

1. Medan Raya: Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo 

2. Jabodetabek: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi 

3. Bandung Raya: Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat 

4. Semarang Raya: Semarang, Kendal, Demak, Ungaran, Purwodadi 

5. Yogyakarta Raya: Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul 

6. Solo Raya: Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen 

7. Surabaya Raya: Surabaya, Gresik, Lamongan, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo 

8. Makassar Raya: Makassar, Takalar, Maros, Sungguminasa. (dta)

Berita tentang pemudik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved