Covid 19 di India
Covid-19 Kian Mengganas di India, Bikin Rekor 400 Ribu Kasus Sehari, Dalam 24 Jam 4.000 Orang Tewas
Covid-19 di India makin mengganas, kali ini kembali mencatatkan rekor buruk dengan melaporkan lebih dari 400.000 kasus dalam sehari
TRIBUNCIREBON.COM - Covid-19 di India makin mengganas, kali ini kembali mencatatkan rekor buruk dengan melaporkan lebih dari 400.000 kasus dalam sehari pada Jumat (30/4/2021).
Laporan tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India sebagaimana dilansir Hindustan Times.
Kementerian tersebut merinci, pada Sabtu, ada 401.993 kasus Covid-19 dalam satu hari. Sehingga, total kasus virus corona di India sejak pandemi dimulai tercatat 19,1 juta kasus.
Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, dalam 24 jam terakhir ada 3.523 orang yang meninggal karena virus corona.
Sehingga, total kematian akibat Covid-19 di India sebanyak 211.853 jiwa. Sebanyak 299.988 pasien diperbolehkan pulang dalam 24 jam terakhir dan sejauh ini 15.684.406 orang telah sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Covid-19 di India Makin Mengerikan, Rumah Sakit Penuh, Warga Desa Pilih Berobat Dengan Cara Ini
Baca juga: Pasien Covid-19 di India Berobat ke Dukun, Diberi Tanda Cap untuk Mengusir Setan Pembawa Virus
Hindustan Times melaporkan, tingkat kesembuhan pasien virus corona di India sebesar 81,84 persen.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India juga melaporkan 10 negara bagian yang menyumbang kasus Covid-19 paling banyak.
Ke-10 negara tersebut adalah Maharashtra, Karnataka, Uttar Pradesh, Kerala, Rajasthan, Gujarat, Chhattisgarh, Andhra Pradesh, Tamil Nadu, dan West Bengal.
Maharashtra terus menjadi negara bagian yang terkena dampak terburuk dalam hal total kasus yang dikonfirmasi maupun beban kasus aktif.
Pada Jumat (29/4/2021), Maharashtra melaporkan 62.919 kasus Covid-19 baru dan 828 kematian, lapor departemen kesehatan negara bagian itu.
Pada Jumat, Pemerintah India menyatakan keprihatinannya atas lonjakan kasus Covid-19 yang sangat drastis dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Indonesia Terancam Kena Tsunami Covid-19 Seperti India, Jika Masyarakat Berani Abaikan Hal Ini
Baca juga: Penggali Kubur di India Enggak Bisa Berpuasa, Saking Banyaknya Mayat Hingga Kewalahan Bekerja 24 Jam
Pemerintah India juga membandingkan kasus Covid-19 pada gelombang kedua ini berlipat-lipat lebih banyak dibandingkan gelombang kedua yang mencapai puncaknya pada September.
Seorang pejabat tinggi di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India Lav Agarwal mengatakan, negara itu melaporkan puncak gelombang pertama pada September dan menyaksikan puncak gelombang kedua pada April.
Beberapa negara juga telah menyaksikan gelombang ketiga Covid-19. Krisis Covid-19 di India juga diperparah dengan kekurangan tempat tidur rumah sakit, oksigen medis, dan obat-obatan penting.
Diberitakan sebelumnya, Kasus Covid-19 di India semakin memburuk denganadanya penambahan ratusan ribu kasus harian berimbas pada melonjaknya angka kematian.
Hal itu berimbas pada krematorium yang tidak sanggup menampung semua jenazah karena kehabisan tempat.
Banyak orang pun di India yang harus mengantre untuk memberikan penguburan yang layak untuk anggota keluarganya yang meninggal karena Covid-19.
Selain itu, rumah sakit di India mulai kehabisan oksigen dan meminta keluarga untuk mencari oksigen secara mandiri.
Ledakan infeksi, yang sebagian disebabkan oleh varian baru virus corona serta peristiwa politik dan keagamaan massal, telah membanjiri rumah sakit dengan kekurangan tempat tidur, obat-obatan, dan oksigen yang parah.
Baca juga: Pasien Covid-19 di India Berobat ke Dukun, Diberi Tanda Cap untuk Mengusir Setan Pembawa Virus
Meskipun aksi unjuk rasa disalahkan sebagai salah satu penyebab infeksi, India terus maju dengan pemilihan negara bagian.
Orang-orang memasuki ke tempat pemungutan suara dengan sedikit memikirkan jarak sosial.
Beberapa memakai masker tetapi yang lain menggantung longgar di dagu atau di telinga mereka.
Kota-kota dan negara bagian di India kini telah bergegas untuk melakukan tindakan penguncian baru ketika krisis memburuk.
Tetapi India, masih membuka pembicaraan tentang lockdown nasional lainnya.
Tampaknya strategi pemerintah India adalah mencoba melakukan vaksinasi sebanyak mungkin sebagai jalan keluar dari krisis.
Namun, pada Kamis (29/4/2021), Menteri kesehatan Delhi Satyendar Jain, memperingatkan bahwa pihaknya “tidak memiliki sisa vaksin,” dan belum diberi jadwal kapan lebih banyak vaksin covid-19 kemungkinan akan dikirimkan.
“Kami tidak memiliki vaksin sampai sekarang. Kami sudah mengajukan permintaan ke perusahaan terkait vaksin, kami akan beritahu Anda kapan itu datang,” katanya melansir Daily Mail.
Sampai lockdown memperlambat infeksi atau cukup banyak orang yang divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus, kecil kemungkinan krisis India akan mereda.
Baca juga: Indonesia Terancam Kena Tsunami Covid-19 Seperti India, Jika Masyarakat Berani Abaikan Hal Ini
Kota-kota seperti Delhi dan Mumbai adalah pusat awal infeksi, namun virus tersebut kini telah menyebar ke lebih banyak daerah pedesaan. Petugas medis mengatakan orang-orang beralih ke dukun untuk membantu mereka.
Dr Ashita Singh, kepala pengobatan di Rumah Sakit Kristen Chinchpada di bagian terpencil negara bagian Maharashtra Mumbai, mengatakan melihat peningkatan jumlah pasien.
Tapi mereka datang dengan tanda cap yang diberikan oleh dukun untuk mengusir 'roh' yang mereka yakini menyebabkannya infeksi. Yang lain mengandalkan pengobatan herbal.
Sementara beberapa telah meninggalkan desa mereka, karena takut setan yang diyakini menyebarkan penyakit, membantu infeksi menyebar lebih jauh dan lebih cepat.
Mereka yang mencari pertolongan di rumah sakitnya, yang hanya diperlengkapi untuk menangani 80 pasien.
Namun itu seringkali datang hanya sebagai upaya terakhir, tambahnya, dan biasanya terlalu sakit untuk diselamatkan.
Krisis ini sangat parah di New Delhi, dengan orang meninggal di luar rumah sakit yang penuh sesak di mana tiga orang sering terpaksa berbagi tempat tidur.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Sumedang Kabur, Dia Cabut Infus, Jalan Sempoyongan ke Taman, Sempat Tak Sadar
Berbicara kepada Radio 4, dia berkata: “(Ada) banyak ketergantungan pada pengobatan asli, dalam kepercayaan kuno.
“Kami memiliki banyak pasien yang berada di bangsal kami memiliki bekas luka di perut mereka. Itu karena mereka pertama kali pergi ke dukun yang memberi mereka cap besi panas dengan harapan roh jahat yang diyakini menjadi penyebab penyakit ini akan terusir.”
Menurut Singh, dukun menjadi tujuan pertama warga pedesaan. Hanya sebagian kecil yang akan datang ke rumah sakit.
sebagian besar akan pergi ke dukun atau praktisi pribumi. Di sana mereka akan mendapat obat herbal untuk penyakit mereka.
"Banyak waktu terbuang dan orang-orang datang sangat terlambat dan sangat sakit, dan banyak dari mereka tidak pernah datang ke rumah sakit. Jadi apa yang kita lihat di rumah sakit sebenarnya hanyalah puncak gunung es. " (Intisari.Grid.id)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Corona India Terbaru: Catat Rekor Buruk 400.000 Kasus dalam Sehari", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/05/01/115719270/corona-india-terbaru-catat-rekor-buruk-400000-kasus-dalam-sehari?page=all#page2.
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L