Tsunami Covid 19 di India

Pasien Covid-19 di India Berobat ke Dukun, Diberi Tanda Cap untuk Mengusir Setan Pembawa Virus

i mereka datang dengan tanda cap yang diberikan oleh dukun untuk mengusir 'roh' yang mereka yakini menyebabkannya infeksi.

Editor: Machmud Mubarok
Aljazeera
Ilustrasi - Pasien Covid-19 di India tak mampu ditampung rumah sakit dan klinik. Mereka pun mendatangi dukun dan mencoba pengobatan herbal. 

TRIBUNCIREBON.COM - Pasien positif Covid-19 di India sudah tidak terampung di rumah sakit dan klinik.

Virus corona yang berasal dari kota-kota seperti Delhi dan Mumbai, kini telah menyebar ke lebih banyak daerah pedesaan.

Petugas medis mengatakan orang-orang beralih ke dukun untuk membantu mereka.

Dr Ashita Singh, kepala pengobatan di Rumah Sakit Kristen Chinchpada di bagian terpencil negara bagian Maharashtra Mumbai, mengatakan melihat peningkatan jumlah pasien. Tapi mereka datang dengan tanda cap yang diberikan oleh dukun untuk mengusir 'roh' yang mereka yakini menyebabkannya infeksi.

Yang lain mengandalkan pengobatan herbal.

Baca juga: Indonesia Terancam Kena Tsunami Covid-19 Seperti India, Jika Masyarakat Berani Abaikan Hal Ini

Sementara beberapa telah meninggalkan desa mereka, karena takut setan yang diyakini menyebarkan penyakit, membantu infeksi menyebar lebih jauh dan lebih cepat.

Mereka yang mencari pertolongan di rumah sakitnya, yang hanya diperlengkapi untuk menangani 80 pasien.

Namun itu seringkali datang hanya sebagai upaya terakhir, tambahnya, dan biasanya terlalu sakit untuk diselamatkan.

Krisis ini sangat parah di New Delhi, dengan orang meninggal di luar rumah sakit yang penuh sesak di mana tiga orang sering terpaksa berbagi tempat tidur. Berbicara kepada Radio 4, dia berkata: “(Ada) banyak ketergantungan pada pengobatan asli, dalam kepercayaan kuno.

“Kami memiliki banyak pasien yang berada di bangsal kami memiliki bekas luka di perut mereka. Itu karena mereka pertama kali pergi ke dukun yang memberi mereka cap besi panas dengan harapan roh jahat yang diyakini menjadi penyebab penyakit ini akan terusir.”

Menurut Singh, dukun menjadi tujuan pertama warga pedesaan. Hanya sebagian kecil yang akan datang ke rumah sakit, sebagian besar akan pergi ke dukun atau praktisi pribumi. Di sana mereka akan mendapat obat herbal untuk penyakit mereka.

"Banyak waktu terbuang dan orang-orang datang sangat terlambat dan sangat sakit, dan banyak dari mereka tidak pernah datang ke rumah sakit. Jadi apa yang kita lihat di rumah sakit sebenarnya hanyalah puncak gunung es."

Baca juga: Penggali Kubur di India Enggak Bisa Berpuasa, Saking Banyaknya Mayat Hingga Kewalahan Bekerja 24 Jam

Pasokan vaksin kosong

Kota-kota dan negara bagian telah bergegas untuk melakukan tindakan penguncian baru ketika krisis memburuk. Tetapi India, masih membuka pembicaraan tentang lockdown nasional lainnya.

Sedangkan Perdana Menteri India Narendra Modi, beberapa minggu lalu sudah menyatakan “kemenangan” atas virus.

Sebaliknya, tampaknya strategi pemerintah India adalah mencoba melakukan vaksinasi sebanyak mungkin sebagai jalan keluar dari krisis.

Pemerintah mengizinkan semua orang yang berusia di atas 18 tahun untuk memesan vaksin melalui situs web mulai Rabu (28/4/2021). Namun situs tersebut berulang kali “down” karena menerima 250.000 klik per menit.

Sementara pertanyaan diajukan tentang seberapa cepat India dapat menghasilkan cukup banyak dosis untuk menutupi 1,4 miliar populasinya.

Pada Kamis (29/4/2021), Menteri kesehatan Delhi Satyendar Jain, memperingatkan bahwa pihaknya “tidak memiliki sisa vaksin,” dan belum diberi jadwal kapan lebih banyak vaksin covid-19 kemungkinan akan dikirimkan.

“Kami tidak memiliki vaksin sampai sekarang. Kami sudah mengajukan permintaan ke perusahaan terkait vaksin, kami akan beritahu Anda kapan itu datang,” katanya melansir Daily Mail.

Sampai lockdown memperlambat infeksi atau cukup banyak orang yang divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus, kecil kemungkinan krisis India akan mereda.

Ledakan infeksi, yang sebagian disebabkan oleh varian virus baru serta peristiwa politik dan keagamaan massal, telah membanjiri rumah sakit dengan kekurangan tempat tidur, obat-obatan, dan oksigen yang parah.

Meskipun aksi unjuk rasa disalahkan sebagai salah satu penyebab infeksi, India terus maju dengan pemilihan negara bagian.

Orang-orang memasuki ke tempat pemungutan suara dengan sedikit memikirkan jarak sosial. Beberapa memakai topeng tetapi yang lain menggantung longgar di dagu atau di telinga mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cap Besi Panas di Tubuh Pasien Covid-19 India, Warga Desa Pilih ke Dukun Dulu Berharap “Usir Setan”", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/04/30/111325770/cap-besi-panas-di-tubuh-pasien-covid-19-india-warga-desa-pilih-ke-dukun.
Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Bernadette Aderi Puspaningrum

Berita Lain tentang Tsunami Covid-19 di India

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved