KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

TNI AL Temukan Serpihan Barang-barang di Dalam KRI Nanggala-402, Diduga Terjadi Keretakan Besar

Unsur-unsur TNI Angkatan Laut telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang merupakan bukti otentik tenggelamnya KRI Nanggala-402

Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan Layar YouTube
Barang-barang dan serpihan diduga dari KRI Nanggala-402 ditemukan tim SAR TNI AL. 

TRIBUNCIREBON.COM - Unsur-unsur TNI Angkatan Laut telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang merupakan bukti otentik tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, isyarat subsunk (tenggelam) untuk KRI Nanggala-402 dinyatakan setelah melakukan pencarian selama 72 jam.

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," ujar Hadi dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Adapun barang-barang yang ditemukan yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.

Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada presroom.

"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Baca juga: Jadwal Azan Magrib Buka Puasa Indramayu Sabtu 24 April 2021, Lengkap dengan Doa Buka Puasa

Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta Sabtu 24 April 2021 dan Video Teaser, Al Ajarkan Bohong, Reyna Ditanya Andin

 Ditanya soal kemungkinan air masuk ke kapal selam karena mengalami keretakan, Yudo mengatakan kemungkinan itu ada.

Air kata Yudo bisa masuk karena ada retakan. 

"Tapi belum tentu seluruh kapal terendam air, karena memiliki kompartemen yang bisa menyekat atau menyumbat air. Jika retak di depan, ABK sempat lari ke belakang dan menutup kompartemen, itu tidak akan kebanjiran," kata Yudo.

Terkait dengan daya tahan kapal dan pasokan oksigen selama 72 jam, Yudo mengatakan, itu bisa terjadi jika kapal selam mengalami black out.

"Kalau tidak black out, bisa bertahan sampai 5 hari," kata Yudo.

Diberitakan sebelumnya, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari.

Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Berdasarkan keterangannya, KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved