Kabar Selebritis

Kritikan Zaskia Mecca soal Cara Bangunkan Sahur Jadi Sorotan Netizen, Ahli Tasawuf Tanggapi Begini

Artis Zaskia Adya Mecca menjadi sorotan setelah mengkritik cara bangunkan sahur menggunakan toa masjid

Editor: dedy herdiana
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Zaskia Adya Mecca saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).| Dosen Tasawuf, Dr Syamsul Bakri menilai aksi Zaskia Adya Mecca yang terganggu dan mengkritik pemuda yang berteriak lewat toa masjid saat bangunankan sahur adalah wajar. 

TRIBUNCIREBON.COM - Artis Zaskia Adya Mecca menjadi sorotan setelah meng- kritik cara bangunkan sahur menggunakan toa masjid.

Kritikan itu disampaikan melalui akun Instagram pribadi-nya, @zaskiadyamecca.

Zaskia Mecca menilai cara pemuda yang berteriak saat membangunkan sahur dinilai kurang baik.

Kritikan Zaskia Adya Mecca ini langsung menuai sorotan di media sosial Twitter.

Bahkan, pada Jumat (24/4/2021), sosoknya pun sempat bertengger di trending nasional.

Banyak warganet yang mendukung aksi Zaskia, tetapi ada pula yang mengecam aksinya

Menanggapi pro kontra tersebut, Dosen Tasawuf IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri menilai aksi Zaskia Adya Mecca yang terganggu oleh suara pemuda yang berteriak membangunkan sahur lewat toa masjid adalah hal yang wajar.

Baca juga: Ditinggal Nathalie Holscher, Ferdi Murung Berhari-hari, Istri Sule Menangis Saat Ungkap Kerinduan

Baca juga: INFO GEMPA TERBARU: Sore Tadi Garut Jawa Barat Diguncang Gempa, Berikut Penjelasan BMKG

Sebab, menurut Syamsul, membangunkan orang sahur dengan berteriak lewat toa masjid adalah berlebihan.

"Kalau terlalu berlebih-lebihan ya menurut saya wajar, apalagi yang punya anak kecil tiba-tiba terbangun."

"Pasti ya berpikir seperti Zaskia itu," kata Syamsul yang juga menjabat Wakil Rektor IAIN Surakarta ini saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (23/4/2021).

Kendati demikian, Syamsul mengingatkan, protes tersebut bukan dimaksudkan tidak boleh ada bunyi toa sama sekali.

Sebab, penggunaan toa di masjid masih dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk itu, Syamsul menyarankan agar penggunaan tersebut tidak digunakan secara berlebihan.

Wakil Rektor IAIN Surakarta sekaligus Dosen Tasawuf IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri.
Wakil Rektor IAIN Surakarta sekaligus Dosen Tasawuf IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri.

"Bukan berarti kritik itu membuat tidak adanya toa sama sekali."

"Menurut saya, kalau toa sekali dua kali dibutuhkan, tetapi jika toa terlau berlebihan dan orang risih itu ya wajar," ungkap Syamsul.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved