Momen Hari Kartini, Perjuangan Iptu Septiani dari Anak Tukang Sayur Kini Jadi Kasat Narkoba
Termasuk dirinya yang semula merupakan anak tukang sayur asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) berhasil menjadi anggota polisi.
TRIBUNCIREBON.COM - Kisah inspiratif terus berjuang untuk mengapai cita-cita yang diinginkan datang dari polisi wanita (polwan) bernama Iptu Septia Intan Putri.
Iptu Septia berhasil membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin.
Termasuk dirinya yang semula merupakan anak tukang sayur asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) berhasil menjadi anggota polisi.

Perjuangan Iptu Septia hingga titik sekarang bukan tanpa halangan.
Dirinya mengaku sempat diremehkan.
"Bahkan ada yang mengucilkan, nggak mungkin lulus Akpol, karena harus siapkan biaya sekian," ungkapnya belum lama ini.
Untuk menjadi seorang polisi kebanyakan masyarakat atau bahkan orang tua berpikir akan mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Bahkan tidak heran karena mindset itu, membuat sejumlah orang mengubur cita-cita untuk menjadi seorang polisi.
Namun, melalui cerita Septia, hal tersebut terbantahkan.
Memang di awal, orang-orang sekeliling Septia berpikir tersebut.
Hingga akhirnya muncul umpatan-umpatan bahwa dirinya tidak mungkin menjadi seorang polwan karena tidak memiliki biaya.
Septia memaklumi umpatan yang di tunjukkan kepadanya, lantaran orang tua dari Septia adalah seorang pedagang sayur.
Yendri dan Yusmanidar yang merupakan orang tua Septia sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur.
Namun, mindset dari orang yang tidak mendukungnya tersebut tidak digubris olehnya.
"Tapi saya tidak yakin akan itu (harus menyiapkan uang). Saya tetap berjuang sendiri, yang lain ikut les, saya tidak ikut. Bermodalkan nekat saja untuk ikut tes," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Siti Aliyah Guru TK Asal Indramayu di Rising Star Dangdut Indonesia, Siap Live Mulai 19 April
