Menteri Berinisial M Diisukan Akan Direshuffle, Pengamat Prediksi Moeldoko dan Mahfud MD Masih Aman

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim sempat mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle menteri berinisial M.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNCIREBON.COM.COM, JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim sempat mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle menteri berinisial M.

Namun tak dijelaskan siapa menteri berinisial M yang dimaksud.

Terkait hal itu, pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan pernyataan Luqman belum tentu benar adanya dan cenderung spekulatif.

Apalagi, terdapat beberapa menteri yang memiliki inisial M dalam namanya.

Baca juga: Atap Rumah Warga di Indramayu Tiba-tiba Rusak, Ternyata Disapu Angin Kencang Menjelang Buka Puasa

"Terkait dengan wacana pergantian menteri yang berinisial M bakal diganti menurut saya itu merupakan pendapat spekulatif yang belum tentu benar. wacana tersebut lebih sekadar sensasi," ujar Karyono, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (20/4/2021).

"Pasalnya, jumlah menteri yang berinisial M cukup banyak di Kabinet Indonesia Maju ini. Tidak hanya Moeldoko, Muhadjir Effendi, M.Lutfi, dan Mahfud MD tetapi ada yang lain seperti Muhammad Tito Karnavian dan Muhammad Basuki Hadimuljono," imbuhnya.

Karyono lantas memprediksi nama-nama seperti Moeldoko hingga Mahfud MD justru masih akan dipertahankan oleh Jokowi dalam kabinet.

Baca juga: SINOPSIS Sinetron Ikatan Cinta 20 April 2021, Mas Al Bakal Tahu Kebenaran Kasus Pembunuhan Roy?

Menurutnya, walaupun Moeldoko kemarin sempat terjebak dalam kontroversi kudeta Partai Demokrat, Jokowi dinilai masih membutuhkannya.

"Justru saya memprediksi beberapa menteri atau pejabat setingkat menteri yang memiliki nama depan M seperti Moeldoko, Mahfud MD, Muhammad Tito Karnavian, Muhammad Basuki Hadimuljono, masih dipertahankan dalam kabinet Indonesia Maju. Terlepas dari kontroversinya, posisi mereka masih dibutuhkan Presiden Joko Widodo di pemerintahan," kata Karyono.

"Untuk M Lutfi dan Muhadjir Effendi kemungkinannya peluangnya fifty-fifty. Mungkin saja akan dilakukan pergeseran ke pos-pos lain," tambahnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesian Pubic Institute itu menilai reshuffle tak bisa terhindarkan. Hal itu wajar dikarenakan imbas dari penggabungan dan pembentukan kementerian baru.

Baca juga: Di Depan Gilang Dirga Nathalie Holscher Jujur Soal Rintangan Menjadi Istri Sule, Ungkap Hal Ini

Namun dia tak menutup kemungkinan bisa saja Presiden Jokowi memang sudah memiliki agenda untuk melakukan reshuffle terbatas, tidak terbatas pada kementerian baru.

"Boleh jadi ada pergeseran posisi menteri dan atau ada sejumlah menteri yang terdepak diganti dengan orang baru. Soal siapa yang akan menempati kementerian baru atau menteri yang bakal digeser ke posisi tertentu, tentu menjadi kewenangan presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan," jelasnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi tentu sudah memiliki pertimbangan dan skema jika akan melakukan reshuffle. Kendati demikian, dia berharap skema presiden dalam melakukan reshuffle atau menempatkan seseorang menempati kementerian yang baru bisa sejalan dengan harapan rakyat, yaitu menempatkan orang yang tepat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved