Gus Baha Sebut Mencari Nafkah itu Wajib demi Menghindari Kemiskinan: Hargai yang Tak Bisa Tarawih
Dalam salah satu pengajiannya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha punya pesan khusus terkait ibadah di Bulan Ramadan.
“Loh Jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat,” celetuk Gus Baha.
“loh Kok bisa, Gus..?” kata Kiai tersebut.
“Kamu kan mengajarkan supaya orang berbuat baik kepada keluarganya. Mungkin orang yang tidak mengaji itu sedang mempraktekkan ajaran itu. Dia mungkin sedang makan Bakso dengan keluarganya.
Kamu kan mengajarkan supaya orang mencari nafkah yang halal. Nah, orang yang tidak datang itu mungkin sedang bekerja mencari Nafkah yang halal untuk kehidupan keluarganya,” jelas Gus Baha.
Mendapat jawaban tersbeut, kia tersebut hanya bisa diam.
“Masak sih, Gus..?”
“Loh kamu itu dikasih tahu kok gak percaya. Makanya, jadi kiai itu yang bijak,” timpal Gus Baha.
“Kiai itu penyangga umat banyak. Kalau mau bikin kajian, ya jangan saat orang bekerja. Jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah,” terang Gus Baha.
Baca juga: Baim Wong Usir Seorang Ibu yang Maksa Numpang di Rumahnya, Suami Paula Curiga Ternyata Minta Ini
Baca juga: Salat Tarawih Super Kilat di Indramayu, 23 Rakaat Hanya 6 Menit, Ruku dan Sujud Cuma 1 Detik
Ahli Ibadah dan Seorang yang Suka Tidur
Gus Baha pernah menceritakan tentang perbandingan orang ahli ibadah dengan orang yang ahli tidur. Lebih tinggi mana maqomnya?
Seorang ahli ibadah yang hampir setiap hari puasa sunah, malamnya rajin salat tahajud, suatu saat bertanya kepada Tuhan.
“Tuhan, adakah orang yang lebih baik dari aku?”
Tuhan lalu menjawab: “Ada.”
“Tunjukkan kepadaku, siapa orang itu ya Tuhanku…” pinta si tukang ibadah.
Tuhan lalu menunjukkan seseorang yang suka tidur.