Kilas Balik Soeharto
KISAH AH Nasution, Sosok yang Pernah Pecat Soeharto, Kariernya Malah Redup Saat Soeharto Berjaya
Ia menuding Soeharto justru telah melakukan kudeta merangkak terhadap kekuasaan Soekarno.
Akhir Hayat Jenderal Nasution yang Menyedihkan
Nasib Jenderal AH Nasution dan Jenderal Ahmad Yani berbeda saat terjadi peristiwa penculikan jenderal AD, 30 September 1965.
Ahmad Yani tewas, sementara AH Nasution berhasil melarikan diri.
Namun, Nasution harus kehilangan putrinya Ade Irma Suryani.
Nasution masih hidup hingga tahun 2000.
Selepas menjadi Ketua MPRS dan melantik Soeharto sebagai presiden kedua, kariernya pun meredup.
Pada orde baru, AH Nasution nyaris tak kebagian peran mengurus negara. Yang terjadi malah ia dicekal Orde Baru.
AH Nasution juga tidak boleh muncul dalam acara kenegaraan di mana ada Presiden Soeharto.
Bahkan sampai urusan mobil Holden Priemer tua lungsuran dari Hankam yang dipakai Nasution sehari-hari ikut ditarik dari kediamannya.
Sebuah cerita di pengujung hayatnya malah membuat banyak orang bersedih.
Kabarnya, ia tak mewariskan kekayaan materi pada keluarganya, kecuali kekayaan pengalaman perjuangan dan idealisme.
Rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, tetap tampak kusam, tak pernah direnovasi.
Berstatus jenderal tapi mengalami kesulitan air bersih sehari-hari di rumahnya.
Kabarnya ada yang memutus aliran air PAM ke rumahnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, Nasution terpaksa membuat sumur di belakang rumah.
Sumur itu masih ada sampai sekarang. (*)
Artikel sudah tayang di T ri bun-Timur.com dengan judul: Cerita Soeharto Dipecat Jenderal AH Nasution. . .